Seteru janji menirai waktu
dalam gelinjang hari penuh tuju
jalan mana lagi yang akan kudatangi
Kopiah putih dan hitam
sampai terbawa ke dalam mimpi
juga baju muslim dan tapih
damai saja dengan keadaan ini
Seharian lagikah aku di rumah
pendam suara lucu dalam pacu
ada apa denganmu
kau bilang itu aturan baku
menghinggap padanan harapan memupus lara
Ingin nanti ada waktu
kembali shalat di Masjid Suada Wasah Hilir
sering mengeluh tentang diikuti
pagi ini makan iwak sapat siam
dikawani gangan papari dan tarung
Terus semangat menjalani hidup
tak sedikitpun menyinggung tentang aku
berjuang hidup lebih baik lagi
bila terjatuh banggakan aku
Membaur padu kembali searah
saat ada kebutuhan yang mendesak
dibatas mampu merangkai cumbu
sekali tersenyum manis yang menggebu
sejauh mana kau tahu akan hal itu nantinya
Kandangan, 28 Agustus 2016