Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Cerita Indah dari Pantai Angsana Tanah Bumbu

28 Mei 2016   11:43 Diperbarui: 28 Mei 2016   12:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk kedua kalinya saya ke Pantai Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, 18 s.d 19 Mei 2016. Berjarak sekitar 200 kilometer lebih dari Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan, tempat saya tinggal.

Ikut rombongan Kelas IX A Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang. Ada sekitar 19 siswa yang ikut. Dimana terdiri 7 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Sebagai pendamping saya bersama ibu Dewi Nuzuliah, Wali Kelas IX A. Saya disuruh ibu Dewi untuk ikut mendampingi.

Berangkat dari Angkinang sekitar pukul 08.00 WITA di depan Pasar Angkinang. Menggunakan bus milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS yang dicarter sebelumnya. Perjalanan panjang kami lewati. Tiba di Pantai Angsana sekitar pukul 17.30 WITA.

Kami menginap di rumah yang disewa sebesar Rp 300 ribu/ malam. Kalau yang pertama dulu kami menginap di pondokan di bagian hulu, sekarang di bagian hilir, dekat mushala. Kami dapat dengan leluasa menikmati keindahan Pantai Angsana. Seperti melakukan foto-foto siswa kelas IX A.

Anak-anak Kelas IX MTsN Angkinang foto bersama di titian Pantai Angsana. (foto : akhmad husaini)
Anak-anak Kelas IX MTsN Angkinang foto bersama di titian Pantai Angsana. (foto : akhmad husaini)
Fasilitas tempat kami menginap berarsitektur rumah panggung berbahan kayu. Pada shalat Maghrib dan Isya Fikri Ahwadjie jadi imam. Yang muazin Muhammad Ihsan. Sedang pada Subuh Fikri muazin sementara imam seorang bapak-bapak yang menginap di pondokan sebelah.

Saya tidur di sisi kiri mushala. Karena di penginapan ribut dan sesak. Saya lebih baik menikmati kesunyian di dalam mushala. Selain saya juga sopir bus tidur di mushala.

Rabu (18/05/2016) malam saya minum  di warung depan penginapan. Saya memesan teh manis di warung yang pemiliknya mengaku berasal dari Sinjai, Sulawesi Selatan. Ada Fikri, Helda, Hasna, Salihan, Andi, dll. Selain teh manis saya juga memesan susu hangat.

Jarak warung sekitar 50 meter dari bibir pantai sehingga debur ombak sangat terasa. Hujan turun dengan lebatnya. Ada yang belum tidur di penginapan memanfaatkannya dengan main dumlahan. Saya masuk ke mushala. Merebahkan diri.

Kamis (19/05/2016) dinihari saya bangun. Buang air kecil di WC yang ada di belakang penginapan. Lalu mengambil air wudhu untuk menunaikan shalat Tahajjud. Usai shalat Subuh jalan-jalan di pantai arah hulu.

Foto foto dengan anak-anak Kelas IX A. Pukul 09.00 WITA kami pulang. Singgah di Q Mall Banjarbaru. Sampai di Angkinang menjelang shalat Maghrib. (akhmad husaini)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun