Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Antara Angkinang, Pantai Hambawang, Kandangan, dan Bamban

6 Mei 2015   12:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tak enak badan, Selasa (05/05/2015) hidung bahingusan alias flu. Kepala juga pusing. Namun tugas tetap harus dijalankan. Hari ini saya kembali bangun lebih awal. Usai mandi dan shalat Subuh saya harus ke Polsek Angkinang, mengambil soal Matematika untuk Ujian Nasional (UN) Tahun 2015 hari kedua. Saat saya datang di depan Polsek sudah ada Abdul Aziz dari MTs Sulamussaadah Taniran.

Ternyata Aziz menunggu saya. Kemudian saya menemui petugas jaga Polsek Angkinang. Lalu menuju ruang tempat soal disimpan. Setelah mengambil soal dan menyerahkan lembar Berita Acara saya pulang. Menuju madrasah. Lalu menyerahkan soal tersebut ke ruang Sekretariat Panitia UN Tahun 2015 MTsN Angkinang.

Sekitar pukul 07.30 WITA dengan Amud ke Tangang, Bamban mengantar kain baju dan celana yang akan dijahit. Nanti bila selesai harus dipakai waktu perpisahan Kelas IX MTsN Angkinang, tanggal 19 Mei 2015. Tukang jahit mengukur tubuh saya dan Amud.

Setelah dari Tangang kami ke Pasar Pantai Hambawang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Menemani Amud beli itik. Setibanya di sana kami mencari orang berjualan itik. Tempatnya khusus. Ada banyak itik disana.

Juga dengan berbagai usia. Dari anak-anak, dara, dan dewasa. Tinggal pilih saja sesuai dengan kemampuan kantong. Amud membeli 20 ekor itik anak yang satu ekornya seharga Rp 27.000. Kami pulang dengan beban cukup berat yakni membawa kurungan yang terbuat dari kumbar berisi 20 itik.

Hari kedua kami kembali mengantar LJK hasil UN ke Kantor Disdik HSS tepatnya di ruang Dikdas. Setelah itu pulang. Tengah hari ke Warung Sate Bamban Nurul. Bersama Bapak Didi dan Amud. Saya dan Bapak Didi nasi sop. Sementara Amud gado-gado. Menikmati dengan sepenuh rasa.

Setelah itu kami balik ke madrasah. Ternyata ada rejeki baru, Ibu Kepala Tata Usaha (TU) beli nasi di Warung Mama Hairin Pakumpayan. Tapi karena masih kenyang tidak dimakan. (akhmad husaini)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun