[caption id="attachment_414587" align="aligncenter" width="241" caption="Kai Arman, tukang cukur di Jl Nirwana Kandangan, Kabupaten HSS. Ia juga seorang pelukis. (foto : akhmad husaini)"][/caption]
Nama Kai Arman sudah tidak asing bagi saya. Karena saya sering ke tempatnya untuk potong rambut atau bagunting. Ada sekitar 3-4 kali sudah. Setelah mengenalnya dari penuturannya yang saya ketahui kalau dia adalah seorang pelukis. Juga pernah jadi guru. Saat pembentukan pengurus baru Dewan Kesenian (DK) Hulu Sungai Selatan (HSS) namanya tercantum sebagai anggota Bidang Seni Lukis.
Saat diundang hadir pada pengukuhan DK HSS Kai Arman hadir namun untuk bidang seni lukis hanya dia saja. Ketua bidang dan satu anggotanya tidak hadir. Saat diundang mengikuti silaturrahmi seniman dengan Bupati di Pendopo HSS dia tidak hadir. Dengan alasan tak inginkejadian yang lalu terulang seperti saat pengukuhan dulu. “ Saya sendiri yang hadir sementara ketua bidang tidak hadir. Padahal saya sudah berpakaian, “ ujar Kai Arman.
Selain itu Kai Arman juga bercerita saat peringatan Hari Jadi Kabupaten HSS beberapa tahun silam dia mendapat tali asih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS bersama tiga seniman lainnya. Dia hadir ke Lapangan Lambung Mangkurat Kandangan. Usai upacara kebetulan ada kanvas lukisan sepanjang 60 meter lebih yang digunakan untuk mengapreasiasi pelukis HSS.
Kai Arman saat itu ditugaskan untuk melukis pemandangan alam HSS. Namun tak selesai. Kondisi tak memungkinkan. Kanvas tersebut dicoret tak karuan oleh anak-anak pengunjung pameran Hari Jadi Kabupaten HSS. Dari kata-kata, gambar kartun, dan sebagainya. Keesokan harinya datang Udin Salak (alm), yang meminta Kai Arman melukiskan wajah Bupati HSS. Tugas itu disanggupinya.
Namun beberapa hari kemudian Udin Salak datang lagi dengan alasan kalau Bupati saja yang dilukis tidak enak hati , karena Wakil Bupati tidak. Untuk itu sekalian Kai Arman diminta juga melukis Wakil Bupati.
Padahal sangat berat dan juga waktunya cukup singkat. Dengan badadasakan saat diminta sebelum Dzuhur lukisan itu sudah selesai. Karena malamnya ia lembur mengerjakan hingga pukul 02.00 dinihari. (akhmad husaini)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H