[caption id="attachment_412920" align="aligncenter" width="640" caption="Ratusan ribu jamaah mengikuti haulan Guru Sekumpul di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. (foto : ananda perdana anwar)"][/caption]
Umat Islam di Kalimantan Selatan tumpah ruah memadati Kompleks Mushala Ar Raudah Sekumpul Martapura, Kabupaten Banjar, tempat haulan Guru Sekumpul digelar pada Minggu (26/04/2015). Bukan hanya di sekitar tempat tersebut tapi juga sampai beberapa kilometer dari lokasi. Mereka ingin mengambil berkah dalam rangka haulan wafatnya ulama kharismatik Kalsel, KH Muhammad Zaini Abdul Gani , atau yang akrab dikenal Guru Sekumpul.
Jamaah bukan hanya dari Kalsel tapi juga dari daerah lain seperti Kalteng, Kaltim, pulau Jawa. Bahkan ada dari Malaysia. Datang sendiri atau secara rombongan. Momentum tahunanmenyebabkan kota Martapura jadi lautan manusia. Puluhan bahkan ratusan ribu umat Islam berkumpul.
Rumah warga dijadikan area untuk mengikuti haulan tersebut. Sepertinya warga sudah paham akan hal itu. Dengan ikhlas mereka menyediakanrumah unutk dijadikan tempat menampung jamaah yang melimpah ruah. Para jamaah yang dari berbagai tempat dan jarak yang begitu jauh hadir dengan semangat tinggi mengikuti acara tersebut. Baik jamaah laki-laki, perempuan, tua-muda, anak-anak dan dari berbagai kalangan.
Mereka menyatu dalam naungan jamaah haulan untuk memperingati wafatnya KH Zaini Abdul Gani. Ada yang naik sepeda motor, mobil pribadi atau angkutan umum lainnya. Rela mengeluarkan banyak waktu, tenaga, dan dana untuk hadir pada haulan tersebut. Lebih 4500 petugas keamanan disiagakan. 64 posko parkir dan pantau jalur. Serta 34 dapur umum untuk konsumsi.
Perlu diketahui Guru Sekumpul adalah nama lain dari KH Muhammad Zaini Abdul Gani. Nama kecil beliau Qusyairi. Selain Guru Sekumpul panggilan lainnya adalah Guru Ijai dan Tuan Guru. Lahir di Martapura 11 Februari 1942 M, bertepatan dengan 27 Muharam 1361 H. Wafat pada 10 Agustus 2005, bertepatan dengan 5 Rajab 1426 H dalam usia 63 tahun.
Karya terkenal beliau Risalah Mubarakah, Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As Samman Al-Madani, Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah, Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil a’zham Muhammad bin Ali Ba’alawy. Memiliki gelar Al Alimul Allamah Al Arif Billaah Al Bahrul Ulum Al Waliy Qutb As Syaikh Al Mukarram Maulana. (akhmad husaini)