Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Dulu, Saya Pernah ke Kabupaten Paser

23 Maret 2015   15:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:12 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daerah mana yang paling jauh pernah saya kunjungi ? Hanya di Kalimantan saja. Tahun 2001 silam yakni ke Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Dalam rangka ikut tetangga kampung yang berjualan disana. Dengan mobil menuju pasar-pasar yang ada di daerah tersebut. Waktu itu Kabupaten Paser belum dimekarkan seperti sekarang. Yang menjadi dua kabupaten selain Kabupaten Paser juga ada Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU).

Jarak pastinya saya kurang tahu dari tempat saya tinggal di Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan. Mungkin lebih dari 200 kilometer. Dari tempat tinggal saya dan H Hamdan, begitu nama tetangga saya itu, kami berangkat usai shalat Subuh. Kami lewat Barabai, Paringin, Tanjung, hingga perbatasan Kalsel-Kaltim.

Sempat singgah di perbatasan karena ada pasar tradisional untuk sarapan. Mencari warung. Memesan teh manis. Ada guguduh kami nikmati saja. Di tengah hiruk-pikuk pasar tersebut. Yang entah apa nama daerah yang kami singgahi tersebut. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan.

Seingat saya nama-nama daerah yang ada di Kabupaten Paser yakni Babulu, Tanah Grogot, Panajam, dsb. Usai berjualan kami menginap di penginapan sederhana, rumah keluarga, dan asrama Ponpes.

Yang dijual oleh H Hamdan berupa kipas angin, dispenser dan peralatan rumah tangga lainnya. Selain mengejar pasar mingguan kami juga ke perkampungan yang ada di Kabupaten Paser. Kebanyakan warga yang kami datangi bersuku Jawa. Interaksi jadi kurang klop dengan saya.

Namun semua harus dijalani. Sebagai sarana menambah wawasan dan pengalaman. Agar tidak picik pandangan. Apalagi saya tak pernah kemana-mana. Jadi inilah saatnya memanfaatkannya. Biasanya bila dagangan dekat habis kami pulang ke Angkinang. Karena kebetulan pas menjelang Ramadhan. Setelah beberapa kali ikut berjualan ke Kabupaten Paser tahun 2001 silam, hingga sekarang saya tak pernah lagi kesana. (akhmad husaini)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun