manusia sejak zaman dilahirkanya sampai sekarang sangat bergantung dengan alam. hal ini menarik karena sejak manusia lahir hingga meninggal dia selalu ada di tengah tengah alam, singkatnya semua manusia hidup di tengah alam.Â
menusai hidup juga harus memiliki tenaga, sebagaimana sebuah kendaraan yang diberi bensin agar bisa terus berjalan. manusai juga harus diberi makanan agar dapat bekerja dan menunjang kehidupan, dan satu satunya sumber makanan manusia adalah dari alam itu sendiri. tentu saja bukan hanya makanan yang kita ambil, namun juga kita memanfaatkan alam untuk dijadikan alat yang akan memudahkan manusia untuk hidup dan beraktifitas di buni ini, dan itulah yang kita kenal dengan sebutan teknologi.
seperti ketika kita berbicara tentang peralatan yang paling kuno yang digunakan manusia untuk berburu, adalah tongkat namanya. alat tersebut mempunyai bentuk yang panjang dan biasanya salah satu ujungnya lancip, dan juga biasanya terbuat dari kayu. ini memudahkan manusia generasi awal untuk menangkap ataupun membunuh buruannya dari jarak yang relatif aman.
semakin berkembangnya zaman, alat alat perburuan semakin berkembang. seperti sebuah ketapel, yang biasanya pada awal pembuantanya menggunakan kulit kayu yang dikeringkan kemudia membentuk sebuah tali, yang mana salah satu ujungnya diberi wadah untuk menaruh batu yang nantinya dengan tehnik tertentu tali itu akan diputar dan alhasil batu itu terlempar.
semakin hari, manusia semakin terus berinovasi sehingga semakin menghasilkan alat alat yang semakin canggih, namun inovasi alat alat yang semaki canggih tersebut juga berbanding lurus dengan kualitas bahan yang digunakan. walhasil akibatnya, banyak sekali sumber daya bumi atau alam yang digunakan manusia untuk membuat alat alat yang memudahkan manusia menjalani hidupnya. awalnya semua baik baik saja, namun akibat hasil dari penjual dan efek dari ekonomi yang sangat menguntungkan, pada akhirnya manusia berlomba lomba untuk mencari sumber daya sebnyak banyaknya demi keuntungan yang sebesar besarnya. batu bara, emas, berlian, perak, tembaga, intan, mutiara, minyak bumi dan lain sebagainya sering kali menjadi sumber perebutan egoisme belaka yang terkadang berujung pada peperangan.sejarah mencatat bahwa banyak sekali perang yang terjadi akibat memperebutkan sumber daya alamnya. seperti munculnya imperialisme dan kolonialisme bangsa bangsa eropa kepada negri negri di asia dan afrika hanya demi mencari dan menguasai sumber daya alam, dan juga perang perang besar seperti Perang Dunia satu dan dua yang telah merengut jutaa korban jiwa.
hal ini menjaji ironis, sebab sumber daya alam terus berkurang akibat eksploitasi pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. hal ini memicu ketidak seimbangan ekosistem, seperti banyak nya hewan yang mati akibat dirusaknya dan ditebanginya hutan sehingga mereka terancam punah, mencairnya es di kutub utara yang diakibatkan pemanasan global yang menjadi jadi, buruknya polusi udara, dan permasalahan yang seringkali sulit untuk ditangani adalah permasalahan sampah non organik yang semakin menumpuk.
pada saat itulah konservsai lahir. konservasi dianggap adalah satu satunya cara manusia untuk mengembalikan ekosistem dan alam bumi yang semakin rusak oleh tangan tangan manusia. karena secara kongkret mengembalikan kondisi hutan dan alam alam yang rusak menjadi seperti sedia kalanya. didalamnya terdapat bilai nilai yang membuat kita yakin bahwa bumi ini juga memerlukan perawatan, bumi adalah tempat tinggal kita satu satunya sebagai manusia yang harus terus dijaga.
DEFINISI KONSERVASI
konservasi secara etimologis berasal dari kata "konservare" yang berarti memelihara atau menyelamatkan. secara bahasa, konservasi adalah upaya manusia untuk menjaga, melindungi, serta memanfaatkan sumber daya manusia secara bijaksana demi terjaganya kelestaraian alam dan juga agar dapat dinikmati oleh generasi generasi mendatang.
secara kongkret, konservasi diterapkan melalui tiga pilar utama konservasi :
 pertama, adalah konservasi nilai dan karakter. hal ini mengacu pada pengembalian dan penjagaan nilai nilai utama pada diri manusia sebagai objek utama tersampainya tujuan tujuan konservsai. seperti menguatkan sifat bertanggung jawab serta peduli, dan juga meninggkatkan nilai nilai kebijaksanaan akan kepedulian terhadap lingkungan.