Mohon tunggu...
Hurri Rauf
Hurri Rauf Mohon Tunggu... -

123

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Pemikiran Jumhur Hidayat

4 September 2014   05:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:39 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diusianya yang cukup muda, pemikiran dia tentang sebuah negara sudah dituangkan dalam sebuah buku. Buku berjudul “Surat-Surat dari Penjara” itu ia tulis saat dirinya mendekam di balik jeruji besi akibat memperjuangkan keadilan, kebebasan, demokrasi dan kemandirian negara saat mantan presiden Soeharto berkuasa di bawah naungan rezim “Orde Baru”. Era Orde baru adalah sebuah rezim yang begitu otoriter. Siapa pun yang mengkritisi pemerintah orde baru maka dia akan diciduk, dipenjara dan bahkan dibunuh.

Namun kekejaman pemeritah orde baru ini tak membuat semua orang bungkam, cemas apalagi takut. Sebaliknya, Rezim otoriter yang penuh penindasan akan menjadi pemantik dan spirit anak bangsa untuk melawan demi tercapainya sebuah negara yang demokratis, sejahtera dan mandiri.

Itulah yang diperjuangkan Moh. Jumhur Hidayat. Kiprah dan pemikiran “MJH” begitu dia biasa disapa, cukup fenomenal ketika dia menjabat sebagai Kepala BNP2TKI di bawah pemerintahan SBY yang berhasil menaikkan gaji atau upah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di tiga negara, semisal di Hongkong, Taiwan dan Singapura, yang sebeleumnya tidak pernah dialami TKI. Atas dasar prestasinya yang cukup gemilang dan fantastis itu, MJH sebagai kepala BNP2TKI kemudian mendapatkan beberapa penghargaan dari sejumlah lembaga pemerintah dan non pemerintah.

Misalnya, pada 2011, BNP2TKI mendapat penghargaan dari Soegeng Sarjadi Award on Good Governance dalam katagori kecepatan melakukan respon publik dan tercapainya akuntabilitas (public responsiveness and accountability).Pada 2009, BNP2TKI mendapat penilaian dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga pemerintah yang memiliki integritas tertinggi dalam pelayanan publik.

Pada 2010, BNP2TKI mendapat penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas keberhasilan memberikan pelayanan prima, khususnya pada sistem pelayanan terpadu satu pintu di NTB dan pelayanan kepulangan TKI di Gedung Pendataan Kepulangan TKI, Selapajang, Tangerang, Banten. Pada 2011, BNP2TKI mendirikan terobosan dalam pelayanan publik untuk TKI dengan mendirikan pengaduan (call center) TKI 24 jam nonstop gratis. Kemudianm Pada 2011, BNP2TKI membangun pelayanan TKI sistem online yang terintegrasi baik dari Perwakilan RI hingga ke dinas-dinas kabupaten/kota untuk meniadakan pemalsuan dokumen TKI.

Namun sayang, beberapa prestasi yang diraih MJH itu tidak diketahui masyarakat luas. MJH sepertinya tidak ingin melakukan pencitraan kendati sudah banyak bukti kontribusi terhadap pebaikan negara. Di sini kita bisa menebak bahwa MJH bukanlah sosok manusia yang penuh dengan citra. Dia juga tidak berpura-pura dalam mengemban tugas-tugas negara. Bahkan dia tidak mau ambil pusing jika keberhasilan kinerjanya  dalam menjalankan tugas negara tidak diketahui publik. Dia lebih memilih diam dan terus bekerja-bekerja agar masyarakat luas bisa menikmati hasil pengabdiannya itu.

Maka di sinilah kita layak mengenal lebih jauh tentang siapa sebenarnya sosok Jumhur Hidayat. Di mata aktivis, MJH adalah orang yang merawat kesetiakawanan. Sekalipun pernah dikhianati oleh temannya sendiri, dia tetap bersikap baik. Inilah tipe manusia yang sulit dicari dan cukup langka belakangan ini. Dia suka menolong orang lain sekalipun jabatan teruhannya. Buktinya, dia berani mengambil keputusan untuk mendukung dan memenangkan PDIP dan capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres Juli 2014 silam. Padahal, sebelum menentukan sikap politik Pilpres, MJH masih menjabat sebagai kepala BNP2TKI. Di sini mungkin orang berpikir bahwa dia tidak akan berani mengambil resiko untuk kehilangan jabatan.

MJH akhirnya dipecat sebagai kepala BNP2TKI oleh Presiden SBY setelah dia ketahuan secara resmi mendeklrasikan sebuah ormas, Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) untuk mendukung pencapresan Jokowi. Sebagai penggagas dan deklator sekaligus, MJH kemudian terus bergerak melakukan konsolidasi ke sejumlah daerah di tanah air. Di beberapa daerah, seperti Jakarta, Bandung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Solo, Jogjakarta, Surabaya, Malang, NTT, NTB, Medan, Lampung, Aceh, Kalbar, Maluku, Sumenep dan bahkan ke pulau Kangean, ARM resmi dideklarasikan. Para aktivis yang punya pemikiran dan sudut pandang yang sama, visi-misi yang sama, segera ikut melebur ke dalam ARM sebagai upaya menjadi bagian dalam menata perbaikan negara melalui proses pemilihan presiden (Pilpres). Mungkin orang banyak berpikir bahwa MJH mendukung Jokowi-JK karena dia haus jabatan.

Lantas mungkinkah MJH duduk di kabinet presiden terpilih, Jokowi? Berdasarkan usulan rakyat yang tertera di website.www.kabinetrakyat.org, nama Moh. Jumhur Hidayat terpajang bersama dengan dua kader PDI-Perjuangan Rieke Dyah Pitaloka dan Andi Gani Nena Wea. Mereka diusulkan sebagai calon Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. .

Profile Singkat

Moh. Jumhur Hidayat (Islam, lahir di Bandung, 18 Februari 1968, umur 46 tahun) menikah dengan Febyani Prabandari dan dikaruniai 2 orang anak Ahmad Moqtav Hidayat dan Naeva Hilya Athahira

Pendidikan:: (1986) Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung; (1996) Teknik Fisika, Universitas Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun