Mohon tunggu...
Huran Jie
Huran Jie Mohon Tunggu... -

Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya bukan menerima sebanyak-banyaknya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Umroh Timnas adalah Doktrin??

13 April 2014   06:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Berikut Kutipan yang Penulis himpun dari salah satu artikel di kanal bola.

"Itulah akibatnya, ketika mereka berumroh seolah atas jasa baik La Nyalla akibatnya mereka menyanjung-nyanjungnya. Inilah yang sangat berbahaya buat pemain timnas. Mereka tidak menyadari apa yang tengah dilakukan oleh La Nyalla".
Mafruhin.

Dalam artikel tersebut juga, penulis mengklaim bahwa ibadah umroh yang dijalani punggawa Timnas U-19 adalah upaya pencucian otak oleh La Nyalla. Sehingga mereka pun seolah menuhankan La Nyalla.

Apa yang penulis artikel tersebut ungkapkan sejujurnya sangat menyakiti hati kaum muslimin. Bayangkan saja, ibadah umroh yang merupakan sesuatu yang sakral coba dinodai dalam artikel tersebut. Terlebih dalam kolom komentar, penulis menemukan sebuah kalimat yang diutarakan penulis artikel tersebut yang menunjukkan bahwa beliau juga seorang muslim, penulis pun semakin sakit hati dengan artikel tersebut. Bagaimana mungkin, seorang muslim menodai agamanya sendiri. Penulis pun langsung berpikir, benarkah penulis artikel tersebut adalah seorang muslim, atau non muslim yang mengaku muslim untuk memecah belah kaum muslimin.

Penulis coba berpikiran positif kalau penulis artikel tersebut benar adalah seorang muslim. Lantas, apa yang harus dilakukan oleh muslim yang lain atas hal ini. Penulis tidak akan berbasa-basi, kalau penulis artikel tersebut adalah "Kafir", dan halal darahnya untuk "DISEMBELIH", terlebih beliau coba menghancurkan islam dari dalam lingkaran islam sendiri.

Kalau penulis tersebut mau berpikir dan bukan Benalu di tubuh Islam, tentu saja penulis tersebut memahami bahwa La Nyalla memainkan perannya sebagaimana mestinya seorang Ketua BTN dan Waketum PSSI. PSSI dan BTN harus menyediakan fasilitas dan penghargaan bagi Timnas, terlebih Timnas tersebut benar-benar sudah berprestasi. Terkait ucapan-ucapan terima kasih dari pemain seperti yang penulis tersebut nukilkan dalam artikelnya menurut penulis itu wajar, sebab sejak terbentuk yang katanya dari kepemimpinan Jenggala dahulu, anak-anak tidak pernah merasa sebahagia itu. Bahkan, saat itu anak-anak menjadi Sapi Perah bagi PSSI.

Maka tolonglah, jangan membuat kebodohan-kebodohan yang tidak masuk akal, terlebih itu menyakiti suatu kelompok. Jika ingin berjuang, berjuanglah selayaknya kesatria. Bukan pecundang apalagi keledai, seperti penulis yang tulisannya penulis kutip diatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun