Mohon tunggu...
huriah rachmah
huriah rachmah Mohon Tunggu... -

senang berbagi dan berbagi serta terus berbagi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

GTO alias Gardu Tol Otomatis

10 Juli 2015   12:08 Diperbarui: 4 April 2017   17:29 32782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ways to preserve your phone’s precious battery [video]

Akhir Juni 2015, ruas tol purbaleunyi dan cikampek mulai mengoperasikan GTO di setiap gerbang keluar tol.  Misalnya di gerbang tol pasteur, buah batu, kopo, moh. toha, padalarang serta tol cileunyi.  berbeda dengan GTO di DKI Jakarta, justru keberadaan GTO ini malah menambah kemacetan karena banyak mobil yang belum faham fungsi GTO.  Yang mereka lihat hanyalah jalur kosong n cuuus, masuk kesitu dan terkena "jebakan batman" maju kena mundur kena.

Sebetulnya tulisan dan peringatannya cukup jelas di tiap GTO.  Jalur GTO pasti di cat warna kuning, kemudian ada semacam pintu gerbang yang bertuliskan GTO, tidak melayani Tunai, Bis atau Rombongan (kurang lebih begitulah).  Namun jalur yang tampak kosong lebih menggoda dibanding harus bertanya-tanya dalam hati, kenapa satu gerbang itu berbeda dengan gerbang lain.

Saya pernah melihat, sebuah mobil masuk ke GTO, dan karena tidak mempunyai E Money yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri, mobil tersebut jadi "magol" alias ga bisa jalan sehingga akhirnya dibukakan gerbang oleh petugas dan dipaksa untuk meminggirkan mobilnya.  

Kalau memasuki ruas tol di wilayah DKI Jakarta, begitu kita menempelkan kartu E-Money maka rupiah yang ada langsung terpotong sehingga kadang kala yang terkena jebakan batman dibantu oleh mobil di belakangnya dengan menggunakan E-Money kepunyaan orang yang membantu tersebut. Nah, di ruas mulai dari Cikarang sampai Cileunyi caranya berbeda.  Pengguna E-Money tidak dapat menolong lagi mobil yang terjebak di GTO karena akan merugikan diri sendiri. 

So, bagaimana biar aman menggunakan GTO di ruas Cikarang s.d. Purbaleunyi? begini caranya:

  1. Pastikan kita mempunyai E-Money yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri dan toko-toko yang bekerja sama mengeluarkan E-Money (Gambarnya ada di gerbang Tol), jadi jika kartu yang kita punyai tidak termasuk salah satu dari gambar yang ada berarti tidak bisa dipakai.
  2. Pastikan uang yang ada di E-Money cukup untuk tujuan terjauh (saya lupa berapa tarif terjauhnya, yang inget cuman cikarang-pasteur sekitar Rp 48.500
  3. Begitu akan memasuki gerbang tol, maka pemilik kartu tidak usah mengambil kartu tol seperti biasa, tapi cukup menempelkan kartunya pada area yang bertuliskan TEMPEL DISINI
  4. Jangan terburu-buru melepas kartu, butuh beberapa detik, mesin membaca nominal uang yang ada di kartu tersebut.
  5. Jika di layar sudah terbaca nominal uang yang ada kartu, dan jumlah uang dirasa cukup untuk keluar di gerbang tol berikutnya, maka gerbang akan terbuka, dan pengguna dapat melanjutkan perjalanan. (Namun, jika uang tidak cukup, tarik kembali kartunya, maka gerbang akan kembali tertutup, dan kartu tol akan keluar dari mesin.  Nah ambil deh kartu itu, tapi nanti pas pembayaran harus digerbang yang TIDAK bertuliskan GTO).
  6. Begitu sampai di tujuan, maka pengguna yang memakai E-Money, dapat masuk ke GTO, dan menempelkan kembali kartu ke mesin yang sama yang berada di gardu keluar.  Atau bisa langsung masuk ke gardu non GTO, dan menyerahkan kartu E-Money untuk ditempelkan oleh petugas (Jangan lupa ambil lagi kartunya).

Nah, sebetulnya mudah bukan? pasti akan bermanfaat di arus mudik sekarang ini. (Asal jangan ada yang ga punya kartu e-money tapi tetep nekat masuk, yang ada bukan mempercepat malah jadi mengahambat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun