Melinjo merupakan tumbuhan yang memiliki beragam manfaat. Pada bagian daunnya terkandung senyawa-senyawa antioksidan seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin yang tergolong ke dalam senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antioksidan dan antimikrobia.
Adanya senyawa bioaktif yang terkandung di dalam daun melinjo yang bersifat antioksidan dan antimikrobia membuat daun melinjo memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam pembuatan produk pembersih yang salah satunya yaitu sabun cuci tangan melalui proses pengekstrakan untuk mengambil senyawa bioaktif pada daun melinjo sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun. Ekstraksi melibatkan pemisahan bahan dari campurannya menggunakan pelarut yang sesuai.Â
Dalam hal ini pelarut yang digunakan adalah etanol 96 persen. Proses ekstraksi dilakukan di dalam laboratorium biologi UIN Banten dengan cara merendam sampel kering daun melinjo yang telah dihaluskan dan disaring sebelumnya dalam etanol 96 persen, perendaman sampel tersebut dilakukan selama 24 jam.Â
Setelah 24 jam pertama, ekstrak kemudian disaring lalu disimpan dalam tempat tertutup dan ampas halus daun yang tersisa direndam kembali menggunakan etanol 96 persen, hal tersebut dilakukan sampai 3 kali ulangan guna mendapatkan hasil ekstraksi yang maksimal.Â
Setelah itu, ekstrak yang dihasilkan dibiarkan menguap dengan cara membuka penutup pada alat yang digunakan sampai ekstrak sedikit mengental, kemudian siap digunakan dalam pembuatan sabun cuci tangan.
Dosen dan mahasiswa dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan pembuatan handsoap dari ekstrak daun melinjo kepada siswa/siswi Pondok Pesantren Terpadu Insan Cita Serang yang berlokasi di Kp. Cikundur, Gunungsari, Kec. Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten.
Sebelum praktek pembuatan sabun cuci tangan, siswa/siswi mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dari dosen Biologi UIN Banten. Tangan adalah salah satu perantara dari penyebaran ataupun penularan berbagai penyakit, karena tangan adalah organ luar tubuh yang langsung bersentuhan dengan objek yang memiliki banyak kuman penyebab penyakit.
Dari kegiatan tersebut siswa/siswi mendapatkan wawasan baru mengenai pembuatan sabun dari bahan alami. Dalam prakteknya, siswa/siswi menjadi sangat antusias karena mereka menemukan hal baru bahwa sabun cuci tangan dapat dibuat secara mandiri melalui bahan yang berasal dari tumbuhan yang mudah untuk dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini diharapkan adanya keberlanjutan mengenai pemanfaatan bahan alami yang diaplikasikan untuk produk pembersih salah satunya yaitu sabun cuci tangan sehingga dapat menjadi produk yang memiliki nilai komersial.