Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 17 ribuan pulau dari sabang sampai merauke. Indonesia memiliki jalur darat, air maupun udara sebagai akses untuk menuju ke suatu tempat yang harus didukung dengan moda transportasi di tiga jalur tersebut. Saat ini moda transportasi umum di Indonesia sudah tersedia di jalur darat, air maupun udara.
Mari kita bahas ketiga moda transportasi diatas. Transportasi darat, segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk mengangkut penumpang atau barang. Moda transportasi darat ini merupakan yang paling banyak jenisnya dan paling banyak pula yang menggunakan. Transportasi yang terdapat di Indonesia meliputi bus, transportasi berbasis rel seperti kereta api termasuk kereta cepat, trem dan kereta ringan, sepeda motor atau ojek, becak dan delman, dan taksi. Sebenarnya transportasi darat umum di Indonesia sangatlah beragam yang mungkin jenis transportasi tersebut hanya terdapat di Indonesia.
Transportasi air, segala bentuk transportasi menggunakan air untuk mengangkut penumpang atau barang. Transportasi ini biasa digunakan untuk daerah yang akses daratnya belum cukup memadai atau bisa jadi alternatif untuk memotong jalan. Transportasi air ini merupakan salah satu cara efektif untuk memindahkan barang dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih rendah dari transportasi udara. Apalagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki daerah perairan yang besar, transportasi air ini sangat dibutuhkan sebagai alternatif bahkan moda utama di beberapa daerah.
Transportasi udara, bentuk transportasi yang menggunakan jalur udara untuk mengangkut penumpang atau barang. Penyedia jasa transportasi umum udara ini adalah maskapai penerbangan yang menyediakan layanan penerbangan terjadwal dengan pesawat terbang antara bandar udara. Perjalanan udara memiliki kecepatan lebih tinggi yang tidak ada maksimal kecepatannya, biasa digunakan untuk perjalanan jarak yang lebih jauh atau di daearah-daerah di mana kurangnya infrastruktur darat sehingga membuat moda transportasi lain tidak dapat digunakan.
Dalam hal ini, kementerian perhubungan yang merupakan penyelenggara negara yang membidangi urusan transportasi harus selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas transportasi di darat, air dan udara. Dalam laporan kinerja kementerian perhubungan tahun 2018 disebutkan bahwa 5 tahun terakhir ini memiliki capaian pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang terdiri dari transportasi darat, perkeretaapian, air, laut dan udara.
Pembangunan sarana transportasi darat mencapai 1.918 unit yang meliputi 180 unit bus sekolah, 100 unit angkutan umum dan 15 unit pemandu moda serta pembangunan prasarana yang meliputi 65 lokasi rehabilitasi terminal tipe A dan 21 lokasi pembangunan pelabuhan penyeberangan. Kemudian pembangunan prasarana transportasi perkeretaapian yang mencapai 735,19 km'sp jalur ganda dan reaktivasi jalur kereta api, 394,6 km peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api dan 45 lokasi pembangunan stasiun atau bangunan operasional KA.
Pembangunan sarana dan prasarana transportasi air yang meliputi pembangunan 14 unit kapal penyeberangan, 5 unit pembangunan bus air dan 2 unit pembangunan kapal danau Toba. Pembangunan sarana transportasi laut yang mencapai 100 unit pembangunan kapal pendukung tol laut yang meliputi 60 unit kapal perintis, 25 unit kapal container, 20 unit kapal rede, dan 5 unit kapal ternak, serta pembangunan prasarana yang mencapai 104 lokasi pembangunan pelabuhan laut non komersial. Kemudian yang terakhir adalah capaian pembangunan prasarana transportasi udara yang meliputi pembangunan 10 bandara baru dan 408 kegiatan revitalisasi bandara.
Hadirnya transportasi ini tidak hanya menunjang kebutuhan masyarakat dalam kesehariannya namun juga menunjang kegiatan pariwisata yang merupakan kebutuhan para pelancong dan penyedia jasa wisata. Dalam pariwisata ada 3 elemen penting untuk pengembangan pariwisata yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas.
Dalam aksesibilitas inilah sarana dan prasarana transportasi merupakan salah satu yang terpenting dalam menunjang kegiatan dan pengembangan pariwisata. Memiliki 2 elemen penting seperti atraksi dan destinasi yang menarik dan amenitas yang nyaman jika tidak didukung akses yang memadai maka pariwisata sulit berkembang. Sedangkan pariwisata memiliki multiplier effect atau efek ganda yang salah satunya adalah peningkatan ekonomi. Maka sarana dan prasarana transportasi merupakan hal penting dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi di suatu tempat atau daerah.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke sebuah destinasi wisata. Menurut Kotler dan Amstrong, faktor-faktor tersebut adalah pilihan produk/jasa, pilihan merek, pilihan saluran kunjungan, dan jumlah kunjungan. Faktor utamanya yaitu produk/jasa wisata yang dalam hal ini adalah daya tarik wisata. Daya tarik wisata sendiri memiliki 3 komponen penting didalamnya yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas yang sudah disebutkan diatas. 3 hal ini lah yang menjadi faktor penting seseorang memutuskan kunjungan ke sebuah destinasi.
Dalam hal aksesibilitas khususnya transportasi yang meliputi sarana dan prasarana juga menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan kunjungan ini. Ketika seseorang sudah tertarik pada sebuah destinasi yang memiliki atraksi yang menarik dan fasilitas yang mendukung didalamnya, hal penting selanjutnya yang menjadi konsiderasi seseorang dapat menjangkau destinasi tersebut adalah transportasi atau akses untuk menuju ke destinasi itu.