Lautan Sepeda Di Hari Jumat Akhir Bulan
Lautan sepeda kembali membanjiri kota Jogjakarta, seperti hari-hari jumat pada akhir bulan atau Jumat terakhir, Jogjakarta menjadi lautan sepeda yang siap membanjiri jalanan Jogjakarta. Yah, mereka mengatakan JLFR ( Jogja Last Friday Ride). Jogja Last Friday Ride sendiri berdiri pada 13 maret 2010 hingga sekarang.
Pada hari Jumat 28 September 2012 ini menginjak pada kegiatan ke-29 kalinya. Dan bukan sebuah angka yang kecil bila dihitung hanya satu kali saja tiap hari jumat akhir bulan. Dengan tujuan untuk menciptakan sebauh anggapan bahwa membawa sepeda itu menyenangkan, mengasikkan, kembali mengangkat sepeda bagi semua kalangan.
Bersepeda terkadang dinilai orang yang agak kepinggiran, membosankan dan melelahkan. Tetapi JLFR bisa menepis semua anggapan keburukan dari bersepeda, JLFR menggambarkan betapa asiknya bersepeda. Semua kalangan / model sepeda berkumpul untuk menikmati senangnya, indahnya bersepeda. Mulai dari sepeda fixi, BMX, lowrider, sepeda tinggi, MTB / downhill dan masih banyak sepeda lainnya, tak kelewatan juga sepeda onthel yang khas dengan jaman dulunya. Semua kalangan sepeda dapat menikmati bersama melebur menjadi satu dalam JLFR.
Mau tidak mau kendaraan yang dilewati masa bersepeda harus sabar bermacet-macet ria. Bukan untuk mengganggu lalu lintas, tetapi cuman ingin membangkitkan kembali hasrat untuk bersepeda untuk para kaum berkendaraan. Luangkan satu hari dalam setiap bulan untuk menikmati sepeda bersama mengelilingi kota Jogja yang berbeda-beda rutenya setiap JLFR, jika bagi mereka memang tidak ada waktu untuk bersepeda.
Kicauan bel dari sepeda senantiasa mengiringi perjalanan JLFR, canda tawa, seakan-akan malam itu adalah malam kita. Sangat disayangkan apabila melihat mobil yang hanya diisi oleh dua orang saja / pasangan kekasih, hanya membuat penuh jalanan yang mengakibatkan kemacetan. Apalagi Jogjakarta pada akhir pekan sekarang sudah sering macet karena ingin menikmati akhir pekan bersama. Bukankah mengasikkan apabila menikmati akhir pekan dengan bersepeda bersama keluarga atau dengan pasangan anda, selain untuk bumi pertiwi sendiri, untuk sedikit menghemat BBM yang tiap tahun selalu naik harga, kitapun juga lebih sehat bugar berolahraga dengan bersepeda.
Dipenghujung jalan semua sepeda akan berhenti di jalan Mangkubumi, dengan berduduk-duduk santai menikmati malam, ada juga yang mengisi dengan memesan makanan rakyat atau angkringan. Dengan menikmati jajanan yang seadanya dan angin malam terasa menyenangkan dengan kebersamaan dalam sepeda.
Para bikerspun akan terus menikmati lalu lalang para kawan sepeda lainnya hingga dipenghujung sepeda, entah berapa lama kawanan sepeda itu akan lenyap dalam malam yang kian mendekati pagi. Sedikit demi sedikitpun mereka akan pulang dengan sendirinya dan akan terus menanti JLFR berikutnya.
Sebelumnyapun akan di informasikan terlebih dahulu pada facebooknya ( Jogja Last Friday Ride ) sebelum JFLR diselenggarakan.
Sedikit demi sedikit para masa berepeda berkumpul, bercengkerama dengan teman-temannya sebelum ada aba-aba untuk segera bergenjot ria menelusuri jalanan.
Jogja Last Friday Ride untuk Jogjakarta, untuk Indonesia, untuk Dunia. Jangan mengaku kaya bila tak punya sepeda, jangan mengaku melakukan stop Global Warming, stop pencemaran undara bila tidak ada tindakan apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H