Mohon tunggu...
Christian Jati
Christian Jati Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas Yayasan Tarakanita Surabaya

Humas Yayasan Tarakanita Surabaya | FB: Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya | Youtube: Humas Tarakanita Surabaya | Email: humastarakanitasby21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kakak Bercerita

17 Desember 2020   11:42 Diperbarui: 17 Desember 2020   11:50 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rafaela Celine (Siswi SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya) bercerita kepada adik-adik KB-TK Santo Carolus/dokpri

Surabaya -- Sekolah-sekolah Tarakanita selalu mendukung perkembangan bakat anak. Hal ini ditunjukkan dalam kegiatan Kakak Bercerita pada Rabu, 16 Desember 2020 pukul 10.30 WIB.

Dalam kegiatan ini, Rafaela Celine, siswi SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya berkesempatan mengembangkan bakatnya dalam bercerita. Rafaela menceritakan Kisah Santo Carolus Borromeus kepada adik-adik kelasnya di KB dan TK Santo Carolus Tarakanita Surabaya.

Dipandu oleh host teacher MA Nyoman Herawati S.Pd., kegiatan ini berlangsung via telekonferensi Zoom dan disiarkan di kanal Youtube Humas Tarakanita Surabaya.

Langsung kita simak yuk cerita Kak Rafaela!

"Carlo lahir di Italia sekitar tahun 1500. Saat itu situasi penduduk kacau, tidak bisa berdoa, malas ke gereja, bahkan membuat tanda salib pun tidak bisa. Baik anak-anak maupun orang dewasa tidak mengenal Tuhan."

"Tetapi Tuhan selalu punya cara untuk menyelamatkan manusia. Kemudian lahirlah Carolus Borromeus. Tuhan mengirimkan Carolus Borromeus sebagai penyelamat."

"Carlo adalah anak dari keluarga bangsawan, putera dari Gilberto Borromeus dan Margaretha de Medici. Meski kaya, Carlo dan keluarganya tetap hidup sederhana."

Lalu Rafaela menceritakan bahwa Carlo sewaktu kecil lamban berbicara. Rafaela pun memberi semangat adik-adiknya agar tidak putus asa, tetap rajin belajar, mau berusaha dan rajin berdoa seperti Carlo.

"Karena usahanya itu, Carlo mampu meraih gelar hukum sipil dan hukum gereja di usia muda. Banyak tugas Gereja Vatican yang dipercayakan kepadanya," tambah Rafaela.

"Saat terjadi reformasi protestan, di mana-mana terjadi pertumpahan darah karena perang. Carlo diutus menjadi pembaharu Gereja melalui Konsili Trente. Saat itu Carlo banyak membangun seminari untuk sekolah calon imam, mengajari umat berdoa, mengajak umat ke gereja, dan mengajari anak-anak seperti kita ini juga lhoo...," seru Rafaela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun