Mohon tunggu...
Christian Jati
Christian Jati Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas Yayasan Tarakanita Surabaya

Humas Yayasan Tarakanita Surabaya | FB: Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya | Youtube: Humas Tarakanita Surabaya | Email: humastarakanitasby21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Compassion and Celebration

27 November 2020   09:11 Diperbarui: 27 November 2020   09:17 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa-siswi Tarakanita Surabaya menjenguk teman yang sakit sebagai salah satu implementasi pendidikan karakter Bela Rasa (Compassion) (Dok. pribadi)

Yayasan Tarakanita menanamkan pendidikan karakter Cc5+ : Compassion (bela rasa), celebration (rasa syukur), conviction (daya juang), creativity (kreativitas), dan community (komunitas). Lalu yang dimaksud dengan "+" adalah Kedisiplinan, Kejujuran, dan KPKC (Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan).

Dalam penanaman nilai "Compassion" (Bela Rasa), setiap orang diajak untuk memiliki cinta kasih tanpa syarat dan berbela rasa.

Contoh tindakan nyata perwujudan bela rasa:
1. Mengunjungi orang sakit.
2. Membantu orang yang mengalami kesulitan dan penderitaan.
3. Menghargai keberbedaan di lingkungan sekitar.
4. Mendengarkan dengan hati orang lain berbicara.
5. Ikut terlibat aktif dalam kegiatan peduli kemanusiaan, dan lain-lain.

Dalam penanaman nilai "celebration" (rasa syukur), setiap orang diajak untuk memiliki sikap rendah hati mensyukuri hidup yang diselenggarakan oleh Tuhan dan selalu berpengharapan serta mengandalkan campur tangan Tuhan dalam seluruh hidupnya. 

Siswi Tarakanita Surabaya berdoa (Salah satu implementasi pendidikan karakter Rasa Syukur/Celebration) (Dok. pribadi)
Siswi Tarakanita Surabaya berdoa (Salah satu implementasi pendidikan karakter Rasa Syukur/Celebration) (Dok. pribadi)

Contoh tindakan nyata perwujudan rasa syukur:
1. Mengucap syukur saat mendapat kesuksesan.
2. Tabah dan tetap penuh pengharapan saat mengalami kegagalan.
3. Mengandalkan Penyelenggaraan Ilahi namun tetap disertai usaha keras untuk mencapai keberhasilan.
4. Merayakan keberhasilan tanpa berlebihan dan tetap mengingat saudara-saudara yang menderita, dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun