Mohon tunggu...
Humas Solopeduli
Humas Solopeduli Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas Solopeduli

Informasi seputar berita dan juga artikel mengenai Lembaga Amil Zakat Solopeduli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SOLOPEDULI Salurkan Sembako dan Mantel untuk Penyintas Erupsi di Flores Timur

9 Januari 2025   09:56 Diperbarui: 9 Januari 2025   13:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.humas: Bantuan sembako diterima oleh para penyintas erupsi Gunung Lewotobi

SOLOPEDULI, berkolaborasi dengan Yayasan Amal Fatimah, Yayasan MAN Sragen, dan Yayasan Himamik, menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Desa Boru, penyintas erupsi Gunung Lewotobi, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Bantuan ini berupa paket sembako dan mantel, yang diharapkan dapat membantu warga dalam menghadapi kondisi sulit pasca-erupsi, pada Rabu (07/12/2024).

Kondisi di Desa Boru cukup memprihatinkan, terutama terkait kebutuhan atap rumah. Relawan SOLOPEDULI yang dikomandani oleh Ahwan melaporkan bahwa banyak rumah warga masih beratapkan terpal, yang tidak mampu melindungi mereka dari panas dan hujan. Ahwan juga menyampaikan bahwa kerusakan atap seng akibat erupsi menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi warga.

Salah satu penerima manfaat, Maximus dari Tamboru, Kecamatan Wulanggitang, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan mantel dari SOLOPEDULI.

"Kami semua sangat berterima kasih kepada SOLOPEDULI atas bantuan mantel ini. Mantel ini sangat berguna untuk aktivitas sehari-hari kami, karena mengingat ini sudah musim hujan," ucap Maximus.

dok.humas: Para penyintas erupsi Gunung Lewotobi yang mendapatkan bantuan mantel
dok.humas: Para penyintas erupsi Gunung Lewotobi yang mendapatkan bantuan mantel

Sementara itu, Ibu Tresekliwo dari Desa Boru, menyampaikan bahwa kebutuhan atap seng menjadi prioritas utama bagi warga.

"Rumah saya baru saja diganti atapnya sebulan yang lalu, tapi materialnya sudah rusak dan berkarat lagi. Kalau menggunakan terpal, tidak tahan terhadap panas dan hujan. Dalam setahun, kami harus menggantinya dua hingga tiga kali. Kami berharap pemerintah dan pihak terkait bisa membantu menyediakan seng yang lebih tahan lama," tutur Ibu Tresekliwo.

Ahwan, salah satu relawan yang bertugas, menjelaskan bahwa warga di Desa Boru masih berjuang untuk memulihkan kehidupan mereka pasca-erupsi.

"Kami menyerahkan bantuan berupa 35 paket sembako, mantel, pampers, dan pembalut. Banyak warga yang tinggal di luar zona merah sudah dipulangkan sejak 3 Januari 2025 dan mulai beraktivitas kembali. Namun, rumah mereka masih beratapkan terpal karena kerusakan atap seng akibat erupsi. Kami berharap SOLOPEDULI dan pihak lain dapat terus membantu memenuhi kebutuhan mereka," jelasnya.

Bantuan ini merupakan bagian dari upaya SOLOPEDULI dan para mitra kerja sama Yayasan Al Hadi, Yayasan Man Sragen, dan Yayasan Himamik, untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana. Namun, kebutuhan atap seng yang tahan lama menjadi prioritas mendesak untuk memastikan warga memiliki tempat tinggal yang layak dan aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun