Mohon tunggu...
Humas Solopeduli
Humas Solopeduli Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas Solopeduli

Informasi seputar berita dan juga artikel mengenai Lembaga Amil Zakat Solopeduli

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

SOLOPEDULI Hadir untuk Rayyan, Pejuang Cilik Penyintas Hirschsprung

31 Desember 2024   13:43 Diperbarui: 31 Desember 2024   13:42 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.humas: Santunan kesehatan yang diberikan oleh Razky, kepada Rayyan dan Ibunya, Istiqomah.

Muhammad Al Rayyan, seorang bayi berusia 15 bulan yang akrab disapa Rayyan, menderita penyakit Hirschsprung, yaitu kondisi medis serius di mana sebagian usus besar (kolon) tidak memiliki sel saraf. SOLOPEDULI hadir memberikan santunan kesehatan untuk Rayyan. Santunan tersebut diantarkan langsung oleh Razky, staf Charity Solopeduli, ke kediaman Rayyan di Nglangun, Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, pada Senin (30/12/2024).

Kondisi sakit Hirschsprung menyebabkan kesulitan buang air besar sejak lahir dan memerlukan perawatan intensif, termasuk beberapa kali operasi. Dalam kunjungannya, Razky bertemu dengan Istiqomah, ibu Rayyan yang merupakan ibu empat anak. Salah satu anaknya, Muhammad Al Rayyan, kini tengah berjuang melawan penyakitnya.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Istiqomah bekerja dengan menitipkan masakan di warung-warung. Namun, penghasilannya sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Suaminya yang bekerja sebagai buruh di Kalimantan juga berjuang keras demi menambah pemasukan keluarga.

Hingga saat ini, Rayyan telah menjalani dua kali operasi---operasi pertama melalui anus dan operasi kedua melalui perut. Meski demikian, usus Rayyan masih sering membengkak sehingga ia membutuhkan operasi ketiga yang waktunya belum dapat dipastikan. Dalam kesehariannya, Rayyan memerlukan perawatan intensif, termasuk penggunaan air steril hingga lima kali sehari, cairan NaCl, perban, kasa, dan popok sekali pakai. Semua kebutuhan ini tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. SOLOPEDULI hadir dengan memberikan bantuan yang diwujudkan dengan cairan NaCl.

"Diare bisa terjadi hingga lima atau enam kali sehari. Kami harus membeli air steril seharga Rp12.000 per botol, belum termasuk biaya untuk popok, perban, dan kasa. Saat kontrol ke rumah sakit, kami hanya mendapatkan satu botol cairan NaCl," tutur Istiqomah.

Rayyan juga memerlukan perawatan khusus untuk mencegah infeksi. Kulitnya yang sensitif mudah iritasi jika hanya dibersihkan dengan air biasa, sehingga ia membutuhkan NaCl dan perban steril dalam jumlah besar setiap harinya.

Saat ini, Istiqomah tinggal bersama keempat anaknya dan ibunya di sebuah rumah sederhana di Klaten. Dua anaknya bersekolah di tingkat SD, satu anak belum bersekolah, sementara Rayyan terus berjuang melawan penyakit Hirschsprung.

Bantuan yang diberikan oleh SOLOPEDULI diharapkan dapat meringankan beban keluarga ini. Selain mendukung perawatan Rayyan, santunan tersebut juga menjadi wujud kepedulian sosial dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi keluarga kecil ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun