Gale, PAS - Rutan (Rumah Tahanan) Trenggalek, Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar kegiatan moderasi beragama dengan mengundang berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek, Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG), dan warga binaan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman agama yang toleran dan menjunjung tinggi nilai kebhinekaan di dalam lembaga pemasyarakatan, Senin (10/06).
Dalam acara yang digelar halaman rutan dengan penuh khidmat itu, Kemenag Kabupaten Trenggalek menyampaikan materi-materi yang menekankan pentingnya memahami dan menghargai perbedaan keyakinan serta membangun sikap saling menghormati antarumat beragama. Pembimbing dari BAMAG turut memberikan wawasan agama yang menyuarakan pesan perdamaian dan toleransi, sambil memberikan panduan bagi warga binaan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Partisipasi aktif dari warga binaan juga menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. Mereka secara antusias mengikuti berbagai diskusi dan mendengarkan dengan seksama materi yang disampaikan oleh para narasumber. Tak hanya sebagai pendengar, beberapa di antara mereka juga turut aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan keseriusan mereka dalam memperdalam pemahaman agama dan kebhinekaan.
Kepala Rutan Trenggalek, I Kadek Dedy Wirawan Arintama, menyatakan bahwa kegiatan moderasi beragama ini menjadi bagian dari upaya rutin lembaga pemasyarakatan dalam memberikan pendidikan agama yang seimbang dan berperspektif inklusif kepada warga binaan. "Kami berkomitmen untuk terus mendorong warga binaan agar memiliki pemahaman agama yang toleran dan mampu menjalani kehidupan sosial yang harmonis," ujar I Kadek Dedy Wirawan Arintama.
Namun, yang membuat kegiatan ini benar-benar berkesan adalah penampilan musik yang menghentak hati dari warga binaan. Dalam penutupan acara, warga binaan dari berbagai latar belakang agama, termasuk Nasrani dan Muslim, bersatu dalam sebuah kolaborasi musikal yang memukau. Mereka menyajikan lagu "Kebyar-Kebyar" dengan penuh semangat, menciptakan momen yang penuh kebanggaan dan kebersamaan.
Penampilan ini tidak hanya menunjukkan bakat musikal yang luar biasa dari warga binaan, tetapi juga menggambarkan bahwa harmoni antarumat beragama dapat dicapai melalui kesatuan dalam keberagaman. Kolaborasi mereka dalam menyanyikan lagu yang bernuansa nasionalis ini menjadi simbol kesatuan, mengingatkan kita bahwa di dalam setiap orang terdapat potensi untuk menjalin kedamaian dan persatuan.
Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, semakin banyak warga binaan yang mampu menjadi agen perdamaian dan toleransi di masyarakat setelah mereka menjalani masa hukuman dan kembali ke kehidupan yang lebih produktif dan bermakna.
(HUMAS RUTAN KELAS IIB TRENGGALEK)
#kemenkumhamRI #yasonnalaoly #kemenkumhamjatim #rutantrenggalek #ikadekdedywirawanarintama #infoseputartrenggalek #ilovetrenggalek #pastiwbk #wbkwbbm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H