Bastian Manalu, mengikuti pengarahan dan penguatan yang disampaikan oleh Drs. Nugroho, Bc.IP., M.Si, Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan di seluruh unit pelaksana teknis di Provinsi Riau. Acara yang berlangsung ini dihadiri oleh seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis se-Riau dan dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Budi Argap Situngkir.
Pekanbaru, 21 November 2024 -- Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pekanbaru,Dalam sambutannya, Budi Argap Situngkir menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan dan transparansi publik dalam dunia pemasyarakatan. Menurutnya, keberhasilan dalam mengelola Rutan dan Lapas tidak hanya dilihat dari aspek pengamanan, tetapi juga dari pelayanan yang diberikan kepada warga binaan. "Transparansi dan publikasi yang baik akan menunjukkan capaian positif yang telah dilakukan oleh jajaran pemasyarakatan," ujarnya.
Drs. Nugroho, Bc.IP., M.Si dalam kesempatan ini menyampaikan materi tentang Strategi Publikasi Pemasyarakatan yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai berbagai capaian di sektor pemasyarakatan yang patut mendapat perhatian. Salah satu hal yang dihighlight adalah bagaimana mempublikasikan program-program unggulan yang telah dijalankan di lapas maupun rutan, sehingga publik mengetahui kontribusi pemasyarakatan dalam pembinaan warga binaan.
Beberapa capaian yang layak dipublikasikan, menurut Nugroho, antara lain adalah sarana asimilasi edukasi yang membantu warga binaan memperoleh keterampilan dan pendidikan yang bermanfaat setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Selain itu, pelayanan makanan yang memenuhi standar gizi, higienis, dan halal juga menjadi sorotan penting. Pelayanan ini tidak hanya mendukung kesehatan warga binaan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi dan sehat.
Tidak kalah pentingnya adalah pelayanan kesehatan yang memadai bagi warga binaan. Nugroho menekankan bahwa kesehatan adalah hak dasar yang harus dipenuhi, dan setiap rutan serta lapas harus memastikan adanya fasilitas kesehatan yang memadai untuk mendukung pemulihan fisik dan mental penghuni. Selain itu, pelayanan kunjungan yang nyaman dan efisien juga menjadi bagian penting yang mendukung hubungan warga binaan dengan keluarga serta masyarakat.
Penguatan lainnya mencakup produktivitas warga binaan, terutama dalam kegiatan yang mengarah pada peningkatan keterampilan dan pembinaan karakter. Program pesantren dan hafidz Al-Qur'an juga menjadi capaian yang layak dipublikasikan, mengingat program keagamaan ini memberikan dampak positif dalam proses rehabilitasi warga binaan. Dengan adanya penguatan ini, diharapkan seluruh kepala unit pelaksana teknis di Riau dapat lebih maksimal dalam menjalankan tugas dan menyampaikan capaian positif di lapangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H