Pekanbaru -- Dalam upaya meningkatkan pengetahuan agama dan keterampilan membaca Al-Qur'an, warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Pekanbaru mengikuti program pembinaan belajar Tajwid yang diselenggarakan di Pesantren Al-Hidayah, Rutan Pekanbaru. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan spiritual yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan di kalangan warga binaan, Selasa (15/10).
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan warga binaan dengan antusiasme tinggi. Dalam sesi pembelajaran, para peserta dibimbing oleh ustadz-ustadz berpengalaman yang mengajarkan teknik-teknik membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Materi yang disampaikan mencakup tajwid, pelafalan huruf, serta pentingnya memahami makna dari setiap ayat.
Kepala Rutan Pekanbaru, Bastian Manalu, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada warga binaan agar mereka dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan memahami nilai-nilai agama. "Kami berharap, melalui pembinaan ini, warga binaan tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga dapat mengubah pola pikir dan perilaku mereka ke arah yang lebih positif," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Budi Argap Situngkir mengatakan program pembinaan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan, serta menjadi langkah awal menuju rehabilitasi yang lebih baik. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan pengetahuan yang lebih baik dan sikap yang lebih positif.
Pembinaan belajar Tajwid di Pesantren Al-Hidayah merupakan salah satu dari sekian banyak program rehabilitasi yang digalakkan oleh Rutan Pekanbaru, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi para warga binaan untuk berbenah diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H