Boyolali, Kamis (09/01) -- Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerja sama dengan Rumah Tahanan (Rutan) Boyolali melaksanakan program pelatihan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wanita. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Rutan Boyolali ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas diri dan kemandirian para WBP melalui pembuatan sabun dan lilin dari limbah minyak bekas.
Dalam acara pembukaan, Kepala Rutan Boyolali, Eko Bekti Susanto, memberikan sambutan dan menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi ini. "Program ini diharapkan dapat memberikan keterampilan baru bagi WBP, sehingga mereka dapat lebih mandiri dan siap menghadapi kehidupan di luar nanti," ujarnya. Turut hadir dalam acara tersebut, perwakilan dari Fakultas Psikologi UMS yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.
Pelatihan yang dimulai pada Kamis ini merupakan hari pertama dari rangkaian program pemberdayaan masyarakat yang akan berlangsung hingga Februari 2025. Para WBP dan petugas wanita Rutan Boyolali tampak antusias dan fokus mengikuti setiap tahapan pelatihan. Mereka diajarkan cara mengolah limbah minyak bekas menjadi produk bermanfaat seperti sabun dan lilin.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis, tetapi juga sebagai upaya rehabilitasi psikologis dan sosial bagi para WBP wanita. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mereka dapat memiliki bekal keterampilan yang berguna untuk masa depan mereka setelah menyelesaikan masa tahanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H