SEMARANG -- Panitia Daerah Seleksi Calon Pegawai Negeri Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah bekerja sama dengan Polda Jateng dan Akademi Kepolisian menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Kesamaptaan CPNS yang dimulai pada Minggu (10/12).
Seleksi Kompetensi Bidang dilaksanakan selama dua hari dengan peserta sejumlah 382 (346 pria dan 36 wanita). Pengujian kesamaptaan meliputi pengukuran tinggi badan, lari, pull up, sit up, push up dan shuttle run. Melalui SKB ini diharapkan dapat menghasilkan tunas muda terbaik dan berkualitas.
Dalam kesempatan ini, Kepada Divisi Administrasi Hajrianor selaku Ketua Panita Daerah menyampaikan bahwa uji kesamaptaan dibutuhkan oleh penjaga tahanan dalam pelaksanaan tugas nantinya, selain itu ia juga mengingatkan seluruh pelaksanaan tes CPNS bebas dari pungli dan mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati serta tidak memercayai apabila ada orang yang mengaku dapat meloloskan dalam seleksi CPNS.
"Dalam melaksanakan tugas sebagai penjaga tahanan tidak hanya intelektualnya saja yang diutamakan, namun ketahahanan fisik juga diperlukan, oleh karena itu hari ini kita mulai uji ketahahan fisik," terang Hajrianor.
"Apabila ada oknum yang mengaku bisa meloloskan CPNS, jangan percaya, itu penipuan dan segera laporkan, yang bisa membantu kelulusan saudara adalah saudara sendiri," lanjutnya menegaskan.
Turut hadir dalam memantau pelaksanaan SKB, Kadiv Keimigrasian Is Edy Eko Putranto, SKB Kadiv Pemasyarakatan Kadiyono, Kalapas Semarang Usman Madjid, Kakanim Semarang Guntur Sahat Hamonangan, Kabag Umum Anton Tri Oktabiono, dan perwakilan dari Biro SDM dan Inspektorat Jenderal.
Terkait dengan pelaksanaan tes SKB CPNS Kemenkumham di wilayah Jateng, Kepala Rupbasan Cilacap, Helmi Najih turut memberikan imbauan kepada masyarakat agar jangan percaya kepada orang yang menjanjikan dapat meluluskan seleksi CPNS.
"Jangan percaya kepada orang yang berjanji membantu meluluskan tes CPNS Kumham, percaya pada kemampuan diri sendiri, belajar, berlatih dan jangan lupa berdoa serta meminta restu kepada orang tua," tutur Helmi.
