TANJUNGPINANG, INFO_PAS -- RumahTahanan Negara (Rutan) Kelas I Tanjungpinang mengikuti gladi persiapan Dialog Presiden dengan Narapidana dan Anak Binaan secara virtual melalui platform Zoom Meeting, Jumat (6/12). Bertempat di Aula Blok Bintan, kegiatan ini dihadiri oleh pejabat struktural, staf regu pengamanan, dan warga binaan, dengan tujuan memastikan kesiapan teknis serta kelancaran acara dialog yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 11 Desember 2024.
Dialog bertema "Presiden Menyapa Warga Binaan" ini menjadi momen bersejarah dalam pemasyarakatan Indonesia, di mana untuk pertama kalinya Presiden Republik Indonesia akan berinteraksi langsung dengan warga binaan. Kegiatan ini bertujuan memberikan arahan dan motivasi kepada jajaran pemasyarakatan serta menjadi wadah bagi warga binaan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden.
"Ini adalah langkah strategis dalam menciptakan perubahan bagi warga binaan. Sentuhan langsung dari Presiden memberikan penghormatan terhadap hak asasi manusia, sekaligus menguatkan semangat bahwa setiap warga negara, termasuk warga binaan, ," jelas Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Tanjungpinang, Adittya Pratama.
Selama gladi, dilakukan simulasi proses acara mulai dari kedatangan Presiden, pembukaan, pembacaan Catur Dharma Narapidana, yel-yel warga binaan, hingga sesi dialog. Kegiatan ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari semua pihak yang terlibat.
Dialog ini sejalan dengan visi pemasyarakatan untuk meningkatkan kualitas pembinaan warga binaan sesuai dengan Asta Cita, yaitu cita-cita mulia untuk rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Dengan pendekatan inklusif, pemerintah ingin memastikan bahwa warga binaan, sebagai bagian dari rakyat Indonesia, tidak tertinggal dalam pembangunan nasional.
"Kami memastikan setiap aspek teknis berjalan optimal untuk mendukung suksesnya acara ini. Gladi ini juga bertujuan menciptakan suasana kondusif, sehingga dialog nanti dapat berlangsung lancar dan memberikan manfaat nyata," tambahnya.
Dengan persiapan matang, Dialog Presiden diharapkan menjadi momentum berharga yang mencerminkan perhatian pemerintah terhadap pemasyarakatan dan membuka peluang lebih luas bagi warga binaan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
.
.
.
