Tanjungpinang, INFO_PAS - Di bawah bimbingan dan pelatihan Sub Seksi (Subsi) Bimbingan Kegiatan, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Tanjungpinang terus menunjukkan potensi dan kreativitas dalam pembinaan kemandirian. Salah satu karya unggulan mereka adalah pembuatan miniatur kapal layar menggunakan barang-barang bekas seperti kayu dan bahan lain yang tidak terpakai.
Proses pembuatan miniatur kapal melibatkan berbagai tahap, mulai dari perancangan desain hingga finishing, mencerminkan ketekunan dan keterampilan yang terus diasah selama proses pembinaan. Selain itu, WBP juga memanfaatkan stik es krim untuk menciptakan berbagai kerajinan tangan lainnya, seperti miniatur truk, pot bunga, mobil, bus, landmark gedung Gonggong, hingga kotak tisu.
Rusdi, salah satu WBP, menyampaikan rasa bangganya atas keterampilan yang berhasil ia dan rekan-rekannya kembangkan. "Awalnya sulit, tapi dengan bimbingan dari petugas, kami bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai seni," ungkapnya.
Kepala Subseksi Bimbingan Kegiatan, Shabril Huda, yang mengawasasi kerja keras para WBP dalam mengikuti program pembinaan ini.
"Miniatur kendaraan merupakan salah satu hasil program pembinaan yang kami berikan kepada WBP. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga mengajarkan mereka untuk lebih kreatif dan menghargai barang-barang yang dianggap tidak berguna," terangnya.
Kepala Rutan Kelas I Tanjungpinang, Yan Patmos, turut memberikan apresiasi atas kreativitas WBP.
"Kegiatan seperti ini sangat membantu dalam mendukung proses pembinaan para narapidana. Mereka belajar menghargai benda-benda yang sebelumnya dianggap tak berguna dan mengubahnya menjadi karya seni yang memukau," ucapnya.
Lebih lanjut, Yan menjelaskan bahwa pelatihan keterampilan kerja ini bertujuan untuk mempersiapkan WBP agar memiliki bekal ketika kembali ke masyarakat.
"Kami ingin mereka menjadi pribadi yang produktif, mampu menciptakan lapangan pekerjaan, dan tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum," tambahnya.
Dengan berbagai keterampilan yang diperoleh selama masa pembinaan, WBP diharapkan mampu menjalani hidup baru yang lebih baik, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.