Mohon tunggu...
humas MAN 2 Bantul
humas MAN 2 Bantul Mohon Tunggu... Guru - Humas MAN 2 Bantul

Instansi Pendidikan setingkat SMA di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia di Bantul DIY

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kamis Pon: Siswa MAN 2 Bantul Memakai Baju Adat Ngayogyokarto Hadiningrat

16 Januari 2025   14:07 Diperbarui: 16 Januari 2025   14:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantul (MAN 2 Bantul) --Tradisi budaya terus dijaga dan dirawat oleh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satunya melalui kebijakan pemakaian baju adat gagrak Ngayogyokarto Hadiningrat pada setiap Kamis Pon. Tradisi ini juga diimplementasikan di lingkungan MAN 2 Bantul, melibatkan siswa, guru, tenaga kependidikan, hingga seluruh sivitas akademik madrasah pada hari Kamis (16/1/25).

Kebijakan ini bertujuan untuk nguri-uri (melestarikan) budaya adiluhung Keraton Yogyakarta dan menanamkan kecintaan pada sejarah panjang berdirinya keraton sebagai pusat peradaban dan simbol kebesaran budaya dan agama.

Hari ini, suasana di MAN 2 Bantul terasa berbeda. Siswa dan guru tampil elegan mengenakan pakaian adat khas Yogyakarta, lengkap dengan berbagai atribut tradisionalnya. Nuansa khidmat menyelimuti seluruh aktivitas madrasah, menciptakan suasana kehidupan tempo dulu yang penuh makna dan kebersahajaan.

"Melalui tradisi ini, kami ingin menanamkan kecintaan kepada tanah kelahiran sekaligus mengajarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Yogyakarta," ujar Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, S.Ag., MM.

Ia menambahkan, Keraton Yogyakarta bukan hanya simbol keagungan budaya, tetapi juga lambang syiar Islam yang mengedepankan nilai toleransi dan keharmonisan. Oleh karenanya, pemakaian baju adat ini juga menjadi bagian dari pendidikan karakter bagi siswa, menanamkan rasa bangga pada identitas budaya sekaligus menumbuhkan rasa hormat pada nilai-nilai luhur yang diwariskan.

Antusiasme para siswa dan guru dalam mengenakan pakaian adat mencerminkan semangat kebersamaan untuk menjaga keberadaan Keraton Yogyakarta sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional. Tradisi ini diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan nilai-nilai kearifan lokal di tengah perkembangan zaman yang serba modern.

"Semoga kecintaan terhadap budaya ini dapat terus tumbuh, bukan hanya di kalangan siswa tetapi juga masyarakat luas," tutup Nur Hasanah Rahmawati.

Pemakaian baju adat setiap Kamis Pon ini diharapkan mampu menjadi simbol kebanggaan akan budaya Yogyakarta, mempererat hubungan masyarakat dengan nilai-nilai budaya, dan menciptakan generasi yang peduli terhadap warisan leluhur.

Kontributor : Edi S

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun