Bantul (MAN 2 Bantul)- Metode Make a Match adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk membuat proses belajar menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Lorna Curran dan banyak digunakan dalam berbagai mata pelajaran untuk membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih aktif.
Pada hari Selasa (25/9/2024) di kelas XI B MAN 2 Bantul dipenuhi dengan suasana penuh semangat saat siswa mengikuti metode pembelajaran "Make a Match" dalam mata pelajaran Al-Qur'an Hadits. Metode ini diterapkan sebagai upaya untuk membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menyenangkan, sekaligus untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
Dalam kegiatan ini, para siswa ditantang untuk mencocokkan kartu-kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban terkait materi Al-Qur'an Hadits. Kartu-kartu tersebut diberikan kepada siswa, dan siswa harus bergerak cepat menemukan pasangan yang tepat. Permainan ini mendorong kerja sama kelompok serta memacu kecepatan berpikir dan respons siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
"Seru sekali! Kami harus cepat menemukan pasangan kartu yang benar, dan ini membuat kami lebih fokus saat belajar. Belajar jadi lebih menyenangkan dan tidak monoton," ujar Muhammad Faqih, salah satu siswa XI B yang menggambarkan kegembiraannya.
Para siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi, berlomba-lomba menjadi yang tercepat dalam menemukan pasangan kartu. Setelah semua siswa sudah menemukan pasangan kemudian menempelkan di papan tulis. Guru memberikan waktu 5 ment untuk mempelajari semua pasangan, kemudian mengacak kembali. Setelah itu, guru menantang siswa untuk memasangkan kembali semua soal dan jawaban yang sudah diacak. Siswa diberi waktu dua menit untuk menyelesaikan, jika berhasil maka akan mendapatkan hadiah yang sudah disiapkan.
Ken Ayu K, S.Ag., selaku Guru pengampu Al-Qur'an Hadits menyampaikan bahwa hadiah ini bukan hanya untuk memberi penghargaan, tetapi juga untuk memotivasi siswa agar terus berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. "Saya menggunakan metode Make a Match ini agar siswa bisa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan, sekaligus melatih kemampuan mereka dalam memahami konsep-konsep yang ada dalam Al-Qur'an Hadits”, tuturnya. “Hadiah yang kami berikan semata-mata untuk memberikan motivasi lebih bagi siswa agar semakin semangat belajar,” pungkasnya.
Pembelajaran dengan metode Make a Match ini ternyata tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga menumbuhkan suasana kompetisi sehat di kelas. Melalui permainan ini, siswa menjadi lebih aktif, bekerja sama dalam tim, serta lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Kegiatan semacam ini diharapkan bisa menjadi model pembelajaran yang inovatif dan inspiratif, yang tak hanya diterapkan di MAN 2 Bantul tetapi juga di madrasah-madrasah lainnya. Dengan menggabungkan unsur permainan dalam pembelajaran, siswa dapat lebih mudah memahami materi dan menikmati proses belajar dengan lebih bermakna.
Kontributor: Ken Ayu Kartikaningrum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H