Mohon tunggu...
Humas MAN 1 Yogyakarta
Humas MAN 1 Yogyakarta Mohon Tunggu... Jurnalis - Tim Humas MAN 1 Yogyakarta

Publikasi kegiatan MAN 1 Yogyakarta untuk mengenalkan MAN 1 Yogyakarta kepada masyarakat di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Liyanadila Siswi MAN 1 Yogyakarta Terpilih Duta Budaya Advokasi Provinsi DIY

9 Februari 2025   21:53 Diperbarui: 9 Februari 2025   21:52 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dok. pribadi)


Sleman --  Liyanadila salah satu siswa kelas XI A MAN 1 Yogyakarta, pada hari Minggu (9/2) memperoleh penghargaan sebagai Duta Budaya Advokasi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penghargaan Duta Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta ini diselenggarakan
Di Sleman City Hall, sedangkan seleksi dan penilaian-penilaian kompetensi para peserta diselenggarakan di destinasi lain selama masa karantina. Penilaian ajang ini diambil sejak masa karantina mulai November 2024 hingga Februari 2025, dan diumumkan pada 8 Februari 2025.

Organisasi Duta Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta  mengundang para remaja sebagai pesertanya mulai dari usia 16 tahun hingga 29 tahun, dan 90% dari peserta tersebut ialah mahasiswa. Ajang ini diselenggarakan sebagai regenerasi "Duta Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta" yang nantinya akan mengenalkan, mengedukasi, dan melestarikan budaya Yogyakarta kepada masyarakat luas. Pemenang tidak hanya mendapat gelar atau hadiah, namun juga ada tugas-tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan sebagaimana gelar yang diberikan.

Prosesi pelaksanaan pemilihan Duta Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta cukup panjang, melewati berbagai karantina, pembuatan video profile, tugas terkait kesenian seperti melukis, membuat miniatur candi, membatik, dan sebagainya, deep interview, unjuk bakat, dan speech competition. Dari seluruh aspek tersebut, para peserta diklasifikasikan dalam beberapa kategori.

(Sumber: Dok. pribadi)
(Sumber: Dok. pribadi)
Best Advokasi, merupakan gelar yang diberikan kepada finalis yang dipandang dapat menjadi agen perubahan dan merealisasikan program kerja yang ada dengan tetap bertujuan melestarikan budaya.

Pemilihan Duta Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan ajang kompetisi yang berfokus pada pelestarian budaya dan mencari siapakah talent terbaik untuk menjadi perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selama masa pemilihan, para finalis fokus memberikan yang terbaik. Sebagai peserta, Liyanadila pun harus mengutamakan program kerja yang dapat memberikan pengaruh dalam melestarikan budaya, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bisa dilakukan dan dipertanggungjawabkan oleh para peserta. Dari situlah kemudian, dewan juri menilai Liyanadila unggul dalam bidang advokasi sehingga berhak dianugerahi gelar tersebut.

Ketika ditanya proses dan persiapan mengikuti even tersebut, Liyanadila menyampaikan kesan-kesannya. "Mengikuti ajang ini, banyak sekali perjuangan yang dilakukan hingga tanpa disangka saya bisa mengemban amanah Best Advokasi Duta Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta 2025. Pada tiap kesempatan, saya bertanya pada para guru yang ahli di bidangnya, berdiskusi terkait apa yang sekiranya harus saya lakukan sebagai duta, perubahan apa yang bisa saya berikan untuk Yogyakarta, dan peran apa yang bisa saya lakukan untuk sekolah saya. Dari seluruh masukan, opini, dan saran, saya menjadi pribadi yang akhirnya fokus pada pelestarian budaya sebagaimana seharusnya seorang Duta. Saya memasuki dunia baru dan berkenalan dengan banyak sekali budaya yang baru saya ketahui, dengan pemikiran sederhana, ingin mengajak teman teman seumuran saya juga berkenalan dengan peninggalan luhur yang sarat akan makna. Yang menjadikan bangsa kita berkarakter dan bersahaja."
Liyanadila menambahkan kesan-kesan dan perasaannya. "Mendapatkan penghargaan kategori Best Advokasi, berarti saya dipercaya untuk membangun relasi, kolaborasi, dan edukasi terkait budaya kepada masyarakat luas khususnya generasi muda. Senang dan bangga, namun tentu saya tak bisa berada di posisi ini tanpa bantuan Bu Wulan, Bu Dina, Kak Anisha, Kak Intan Latifah, Kak Nabil, Mrs. Deti, Mrs. Surini, Bu Masayu, Kak Baroroh, Bara Mansa, dan teman teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang senantiasa mendukung saya. Pencapaian ini, saya dedikasikan untuk MAN 1 YOGYAKARTA," tutup Lala, begitu panggilan keseharian Liyanadila, siswa kelas XI A MAN 1 Yogyakarta. (wk)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun