Bali - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta melaksanakan kunjungan ke Pura Tanah Lot di Bali sebagai bagian dari program pengimplementasian Moderasi Beragama. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya di Indonesia, yang dilaksanakan pada hari Kamis (30/1/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 240 siswa kelas XI dan 18 guru pendamping. Kepala MAN 1 Yogyakarta, Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk mempromosikan Moderasi Beragama dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman agama dan budaya di Indonesia.
"Kunjungan ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk mempelajari dan memahami lebih lanjut tentang agama dan budaya Hindu di Bali. Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat pemahaman dan penghargaan kita terhadap keragaman agama dan budaya di Indonesia," tutup Wiranto.
Dikutip dari laman Indonesia.travel, Pura Tanah Lot diyakini berasal dari abad ke-16 menurut penuturan dari Dang Hyang Nirartha, seorang tokoh agama yang dihormati di Bali dan dipercaya sebagai tokoh yang membuat sistem tiga kuil di desa-desa di Bali.
Beliau menetapkan lokasi pembagian kuil dimana kuil yang di bangun di sebelah utara desa diperuntukkan untuk Dewa Brahma, di tengah desa untuk Dewa Wisnu, sedangkan kuil di sisi selatan untuk Dewa Siwa. Ia mendapatkan ilham untuk membangun kuil saat sedang berjalan-jalan di pinggir pantai selatan Bali.
Keindahan alam Pura Tanah Lot juga menjadi inspirasi bagi siswa dan guru MAN 1 Yogyakarta untuk lebih menghargai dan melestarikan keindahan alam Indonesia. Dengan demikian, kegiatan kunjungan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tentang keragaman agama dan kebudayaan, tetapi juga memperkuat kesadaran akan pentingnya melestarikan keindahan alam.
Iqbal Rio, salah satu  siswa menyampaikan kesan yang mebdalam setelah mengunjungi Pura Tanah Lot. "Saya sangat terkesan dengan keramahan dan kesabaran pengurus pura dalam menjelaskan tentang sejarah dan kebudayaan Hindu di Bali. Saya merasa bahwa saya telah mempelajari banyak hal baru dan berharga tentang saling menghargai dan menghormati antar umat beragama. Kunjungan ini juga membuat saya lebih menghargai dan terinspirasi untuk melestarikan keindahan alam Indonesia. Tutur Iqbal penuh semangat. (ha)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI