PURWOREJO-- Kebebasan bersyarat bukanlah akhir dari perjuangan. Para Anak Binaan LPKA Klas I Kutoarjo yang baru saja dilepas kini dihadapkan pada tantangan baru, yaitu beradaptasi dengan kehidupan di masyarakat.
Bekal motivasi, etika, kesadaran hukum, toleransi, empati, tenggang rasa, penerimaan diri, kontrol emosi, pembinaan keagamaan dan keterampilan yang selama ini telah diajarkan di LPKA Kutoarjo menjadi salah satu bekal mempersiapkan diri agar bisa diterima kembali ditengah-tengah masyarakat.
Kepala Seksi Pembinaan, Tanti Widiyanah menuturkan tantangan Anak Binaan ketika menjalani pembebasan bersyarat atau[un cuti bersyarat dan kembali menjadi bagian dari masyarakat pasti ada dan tidaklah ringan. Adaptasi dan pembawaan diri masing-masing Anak Binaan berbeda-beda. Namun dengan niat dan itikad baik berubah menjadi remaja yang bertanggung jawab dan taat hukum pasti bisa diterima oleh masyarakat sekitar. Sikap dan perilaku selama menyatu dengan masyarakat menjadi penilaian tersendiri.
Kepala LPKA Kutoarjo, Arif Rahman, menekankan pentingnya dukungan keluarga dan masyarakat dalam membantu para Anak Binaan untuk berintegrasi kembali. "Kami berharap masyarakat dapat memberikan kesempatan kedua kepada mereka untuk membuktikan diri," ujarnya.
Saat penyerahan awal untuk pembimbingan dan pengawasan pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Kepala Sub Seksi Bimkemas & PA memberikan motivasi kepada Anak Binaan dan mengkonfirmasi bahwa layanan Pembebasan Bersyarat yang diberikan oleh LPKA Kutoarjo dari proses awal hingga pelaksanaan benar-benar gratis tanpa dipungut biaaya apapun. Harapan keluarga Anak Binaan untuk terus mengawasi selama menjalani PB, rutin dan disiplin apel ke Bapas Nusakambaangan sesuai domisilinya. (DW)
#KemenkumhamRI
#KumhamPASTI
#KumhamJateng
#Ditjenpas
#LPKAKutoarjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H