Mohon tunggu...
Humas Lapas Cilegon
Humas Lapas Cilegon Mohon Tunggu... Jurnalis - Lembaga Pemasyarakatan Cilegon

Sejarah berdirinya Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cilegon yang dibangun pada tahun 2010 oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2012 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Bpk Amir Syamsuddin. Terletak di jalan Cikera Kp. Koweni Desa Kalitimbang Kec. Cibeber Kota Cilegon dengan luas areal sekitar 48.250 m2, sebelah Utara berbatasan dengan perkebunan milik warga setempat, sebelah Timur bebatasan dengan perkebunan milik warga setempat, sebelah Barat berbatasan dengan pemukiman warga, sebelah Selatan berbatasan dengan pemukiman warga. VISI : Menjadikan Lapas yang terpercaya dalam memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan MISI : 1. Menjadikan sistem perlakuan humanis yang memberikan rasa aman, nyaman, dan berkeadilan; 2. Melaksanakan pembinaan, perawatan, dan pembimbingan untuk mengembalikan narapidana menjadi warga negara yang aktif dan produktif ditengah-tengah masyarakat; 3. Membangun karakter dan mengembangkan sikap ketaqwaan, sopan santun, dan kejujuran pada diri narapidana; 4. Memberikan pelayanan, perlindungan, dan pemenuhan terhadap hak-hak warga binaan pemasyarakatan dan keluarga/ warga masyarakat yang berkunjung.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Prioritas Program SEHATI, KKM 25 Kecamatan Mancak Berikan Program Unggulan Kesehatan

31 Januari 2024   18:50 Diperbarui: 31 Januari 2024   18:52 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasina.com - Mahasiswa Kelompok 25 KKM Tematik UNTIRTA Desa Mancak melaksanakan kegiatanan seminar "SEHATI (Seribu Hari Pertama Kelahiran dalam Mencegah Stunting)" yang disampaikan oleh Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Gender Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Ibu Hj. Yanyan Dwiyanti, S. Si., M.T. Kegiatan ini di laksanakan di SMAN 1 Mancak tepatnya di Aula SMAN 1 Mancak dengan target sasaran siswa/i SMAN 1 Mancak, Selasa, (30/1). Tujuan tersebut ditujukan karena pada usia tersebut sangatlah penting terutama bagi remaja putri yang merupakan kelompok umur yang memerlukan perhatian khusus dalam pencegahan stunting.

Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada siswa/i SMAN 1 Mancak mengenai gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Penyebab stunting pada anak adalah rendahnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak janin hingga bayi umur dua tahun. Selain itu, buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab stunting

Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Gender LPPM Untirta, ibu Hj. Yanyan Dwiyanti, S. Si., M.T. telah menyoroti langkah-langkah penting dalam mencegah stunting pada anak, yang mencakup pemenuhan gizi sejak masa kehamilan, pemberian MPASI sehat, menjaga kebersihan lingkungan, praktik pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, dan memantau pertumbuhan anak secara berkala. Langkah-langkah ini merupakan strategi yang terbukti efektif dalam memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal serta mengurangi risiko stunting di masa depan. Dengan kesadaran dan implementasi tindakan preventif ini, diharapkan dapat tercipta generasi yang sehat dan cerdas di masa yang akan datang.

Dalam sesi tanya jawab, siswa bertanya "Seperti apa ciri-ciri stunting pada anak?" Ujar Abdul.

Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Gender LPPM Untirta, ibu Hj. Yanyan Dwiyanti, S. Si., M.T menjelaskan bahwa stunting telah menjadi isu kesehatan global yang mengkhawatirkan, terutama di negara-negara berkembang. Salah satu langkah penting dalam mengatasi stunting adalah dengan mengidentifikasi ciri-cirinya sejak dini. Menurut para ahli kesehatan, ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan untuk mendeteksi stunting pada anak, di antaranya adalah ukuran badan dan lingkar kepala.

"Bahwa ciri-ciri stunting terlihat dari ukuran badan, porsi tubuh dan lingkar kepala anak yang lebih kecil daripada anak seusianya" ujarnya.

Kegiatan seminar "SEHATI (Seribu Hari Pertama Kelahiran dalam Mencegah Stunting)" terlaksana dengan sangat baik dan disambut baik serta hangat oleh siswa/i SMAN 1 Mancak serta guru dan jajarannya. Dengan adanya kegiatan ini, Dosen Pembimbing Lapangan dan anggota KKM 25 Bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender LPPM Untirta, pihak Pimpinan dan Dewan Guru SMAN 1 Mancak dan Pihak Aparatur Desa optimis upaya pencegahan dan penanganan stunting di Desa Mancak dapat mencapai target yang telah ditentukan Pemerintah Kabupaten Serang sampai menjadi zero stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun