Serang, Kompasiana.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon mengambil langkah progresif untuk meningkatkan fungsi kehumasan dengan mengikuti pelatihan khusus di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten. Pelatihan ini menjadi bagian penting dalam strategi Lapas Cilegon untuk mengoptimalkan komunikasi di era digital, Selasa (30/01) pagi.
Kegiatan yang digelar di di Aula Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten ini turut dihadiri seluruh pegawai dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah kerja Kanwil Kemenkumham Banten.
Dalam upaya memperkuat komunikasi dan meningkatkan citra positif, Lapas Cilegon telah mengirimkan sejumlah pegawai ke Kantor Wilayah Banten untuk mengikuti pelatihan kehumasan. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya komunikasi efektif, terutama di era digital yang terus berkembang pesat.
Kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari rencana kerja Kanwil Banten untuk meningkatkan kapasitas kehumasan seluruh UPT di lingkungan kerja Kanwil Kumham Banten, termasuk Lapas Cilegon. Para peserta pelatihan diharapkan dapat membawa kembali pengetahuan dan keterampilan baru ke dalam lingkungan kerja mereka, serta mengimplementasikannya dalam upaya memperkuat hubungan dengan masyarakat dan stakeholders terkait.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Banten, Dodot Adikoeswanto, menekankan pentingnya pelatihan kehumasan bagi semua satuan kerja di lingkungan kami.
"Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, dan era digital menuntut kita untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kemampuan dalam hal ini" ujarnya.
Sementara itu Kepala Lembaga (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, mengatakan dengan mengikuti pelatihan kehumasan ini, kami berharap dapat mengoptimalkan fungsi kehumasan di Lapas Cilegon.
"Kami menyadari betapa pentingnya peran kehumasan dalam membangun citra positif lembaga kami, terutama di era digital yang memerlukan strategi komunikasi yang cerdas dan responsif. Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang akan membantu kami lebih efektif dalam menyampaikan informasi dan menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat", ungkapnya.
Pelatihan ini juga dianggap sebagai langkah proaktif dalam menghadapi berbagai tantangan komunikasi yang mungkin muncul, termasuk dalam mengelola informasi di media sosial dan platform digital lainnya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip kehumasan dan strategi komunikasi yang efektif, Lapas Cilegon diharapkan dapat lebih responsif dan adaptif terhadap dinamika yang ada.
Partisipasi Lapas Cilegon dalam pelatihan ini menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan standar pelayanan publik dan memperkuat keterbukaan serta transparansi institusi. Langkah ini juga sejalan dengan upaya lebih luas untuk membangun hubungan yang lebih baik antara lembaga pemerintah dan masyarakat.