Lapas Kelas IIB Luwuk, Selasa (31/12), melaksanakan pengelolaan hasil panen jagung yang dihasilkan dari lahan samping lapas. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan dan program pemberdayaan warga binaan yang digagas oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pengelolaan hasil panen dilaksanakan sesudah Lapas Luwuk bersama Satker lainnya melakukan panen raya bersama yang digagas oleh Kementerian IMIPAS pada tanggal, 24 Desember 2024. Lahan seluas sekitar 660 meter persegi di samping lapas menghasilkan sekitar 100 kg jagung. Kegiatan ini dipimpin langsung Kalapas Luwuk, Efendi Wahyudi, A.Md.I.P.,S.Sos.,M.Si bersama dengan seluruh pejabat struktural yang turut serta dalam proses panen raya sebelumnya.
Hari ini, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Kegiatan Kerja dan Jasa (Giatja), Alvent Panglamba, S.H., beserta staf melakukan pengawasan terhadap pengelolaan hasil panen berupa penjemuran jagung. Penjemuran ini menjadi tahap penting untuk proses pengeringan.
"Setelah kering, rencananya jagung akan dirontokkan dari tongkolnya, yang kemudian siap untuk dipasarkan/dijual" ucap alvent. Penjualan hasil panen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta menjadi sumber penghasilan tambahan bagi WBP yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
"Sebagai Kalapas Luwuk, kami sangat mendukung program ketahanan pangan yang sejalan dengan visi dan misi Pemerintah dalam mencapai kemandirian pangan. Panen Raya yang kami lakukan di sini bukan hanya sekadar hasil pertanian, tetapi juga bukti konkret bahwa lembaga pemasyarakatan dapat berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat nasional" ungkap orang nomor 1 di Lapas Luwuk.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana rehabilitasi bagi para narapidana untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang pertanian, yang kelak dapat bermanfaat bagi mereka setelah kembali ke masyarakat. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menjadi role model bagi lapas lainnya, serta mendorong peningkatan produksi pangan yang berkelanjutan, membantu mengurangi ketergantungan pada pasokan luar, dan mendukung ketahanan pangan secara keseluruhan tambah Kalapas.
Dengan demikian, Panen Raya ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan peluang bagi warga binaan, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan yang cukup dan merata.
Lapas Kelas IIB Luwuk terus berupaya mendukung program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam memberdayakan WBP melalui kegiatan yang bermanfaat bagi ketahanan pangan serta ekonomi lapas. Kegiatan berjalan lancar dan tertib, dengan pengawasan yang ketat dari petugas setempat. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di lingkungan Lapas Luwuk khususnya. Red/Humas-LPLuwuk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H