Tamiang Layang – Kepolisian Resort Kabupaten Barito Timur dengan Kantor Kementerian Agama beserta Badan Kesbangpolinmas menandatangani kesamaan aksi menekan potensi deradikalisme dan radikalisme diwilayah yang memiliki motto “Gumi Jari Janang Kalalawah”, kamis kemaren.
Mewakili instansi Kantor Kementerian Agama pada kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Polres Bartim di aula Pratisara Wirya jalan A.Yani Km.5 Tamiang Layang, hadir Penyelenggara Katolik Pujanto,SS., Kasi Bimas Kristen Neti, S.Ag.,Pelaksana Penyelenggara Hindu Unai,SH.
Panitia Penyelenggara mengatakan, tujuan diadakan diskusi selama satu hari dengan mengundang para tokoh keagamaan dan guru agama, untuk menemukan kesamaan pandangan meminimalisir munculnya aktivitas keagamaan yang mengedepankan penggunaan kekerasan suatu pemahaman dan pada gilirannya menggoyahkan semangat kerukunan umat beragama masyarakat Barito Timur yang sejak lama terjalin baik.
Mendukung upaya tersebut, Pujanto dalam paparannya tentang penguatan kualitas nilai keagamaan dihadapan para peserta menjelaskan, fanatisme beragama menjadi keliru manakala diaktualisasikan melalui penggunaan cara-cara kekerasan kepada kelompok yang memiliki perbedaan pandangan, baik melalui kekerasan fisik, intimidasi berupa ancaman, maupun hujatan bernada kebencian.
“deradikalisme dan radikalime dewasa ini tidak saja ditujukan kepada kelompok keagamaan, lebih dari itu seperti mudah ditemukan dalam perbincangan dimedia sosial, kelompok tertentu juga menyerang perbedaan rasial melalui sejumlah ujaran kebencian dalam beragam instrument. Seperti gambar-gambar dan kalimat bernada ejekan,”jelas Pujanto.
Untuk diketahui jumlah pemeluk agama dikabupaten Barito Timur tahun 2016 berjumlah 104.559 jiwa. Terdiri, penganut agama Islam sebanyak 50.197, Kristen Protestan sebanyak 32.164, diikuti pemeluk Katolik berjumlah 11.823, umat Hindu sebanyak 10.363, dan umat Budha sebanyak 12 jiwa.
![img-8469-jpg-57c01482c723bd96510b8bf3.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/26/img-8469-jpg-57c01482c723bd96510b8bf3.jpg?t=o&v=770)
![img-8472-jpg-57c0148be222bda94c286b24.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/26/img-8472-jpg-57c0148be222bda94c286b24.jpg?t=o&v=770)
![img-8483-jpg-57c01499f57e61214ff8bd44.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/26/img-8483-jpg-57c01499f57e61214ff8bd44.jpg?t=o&v=770)
![img-8485-jpg-57c014a820afbdcb476b0031.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/26/img-8485-jpg-57c014a820afbdcb476b0031.jpg?t=o&v=770)
![img-8489-jpg-57c014b2dd93730648998854.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/26/img-8489-jpg-57c014b2dd93730648998854.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI