Mohon tunggu...
HUMAS DEGUNS JABAR
HUMAS DEGUNS JABAR Mohon Tunggu... Penulis - LAPAS NARKOTIKA KELAS IIA GUNUNG SINDUR BOGOR JAWA BARAT
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

HUMAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA GUNUNG SINDUR BOGOR JAWA BARAT BERSINAR BERSIH SINERGI AMAN DAN RELIGIUS KANWIL JAWA BARAT DITJEN PEMASYARAKATAN KEMENKUMHAM RI SALAM PEMBAHARUAN KAMI PASTI SALAM PEMASYARAKATAN PASTI JABAR JUARA

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Sebanyak 50 Warga Binaan Lapas Narkotika Gunung Sindur Peserta Rehabilitasi Sosial Dibekali Penanganan Gangguan Mental Big Baby

3 September 2024   10:38 Diperbarui: 3 September 2024   10:42 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BOGOR- Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Sosial, bagi 50 orang warga binaan, dengan mendatangkan Instruktur Harian dan 2 orang Konselor yang sudah berpengalaman, Senin (19/08).

50 Warga binaan peserta rehabilitasi sosial dibekali materi tentang penanganan gangguan psikologi "big baby".  Istilah big baby menggambarkan seseorang yang sudah dewasa secara fisik tetapi menunjukkan perilaku seperti anak kecil, terutama ketika menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Perilaku seperti ini bisa menjadi tanda bahwa seseorang belum matang secara emosional meskipun usianya sudah dewasa.

Beberapa perilaku yang biasanya diasosiasikan dengan "big baby" meliputi pertama, Mudah Marah atau Ngambek: Orang ini mungkin bereaksi dengan marah atau ngambek jika tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
   
Kedua, Sulit Mengontrol Emosi: Mereka cenderung bereaksi berlebihan dalam situasi yang biasanya memerlukan ketenangan atau kedewasaan. Ketiga Ketergantungan Berlebihan: Mereka mungkin bergantung pada orang lain untuk hal-hal yang seharusnya bisa mereka lakukan sendiri. Keempat, Kurang Tanggung Jawab: Sering kali, mereka menghindari tanggung jawab dan tidak mau menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka. Kelima, Mengeluh Berlebihan: Selalu mengeluh tentang hal-hal kecil dan berharap orang lain menyelesaikan masalah untuk mereka.

Kegiatan ditutup dengan terapi kelompok peserta rehabilitasi oleh konselor, meliputi Stimulasi kognitif/persepsi,  Stimulasi sensori, Orientasi realita  dan Sosialisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun