[caption id="attachment_238527" align="aligncenter" width="576" caption="Ketua Pordasi Aceh Tengah, Saib Nosarios menerima piala bergilir dari Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin disaksikan oleh Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani dan Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara. Aceh Tengah keluar sebagai Juara umum pada even pacuan kuda dalam rangka memperingati HUT Kute Takengen ke 436 di Arena Pacuan Kuda HM Hasan Gayo di Blang Bebangka Pegasing"][/caption]
Mampu meloloskan 21 ekor kuda di final, akhirnya Kabupaten Aceh Tengah Keluar sebagai Juara umum perlombaan Pacuan Kuda yang digelar dalam rangka hari ulang tahun ke 346 Kute Takengen.
Diselenggarakan di arena pacuan Kuda Haji Muhammad Hasan Gayo, minggu (24/2), sebanyak 30 ekor kuda lolos ke putaran final, selain asal Kabupaten Aceh Tengah, 14 ekor kuda berasal dari Kabupaten Bener Meriah, dan 5 ekor lainnya dari Kabupaten Gayo Lues. "Aceh Tengah keluar sebagai juara umum setelah menjuarai 6 dari 10 kategori perlombaan", jelas Panitia Penyelenggara, Saib Nosarios disela-sela putaran final siang itu. Dia juga mengklaim even pacuan kuda kali ini telah berlangsung sukses dan lancar.
Suksesnya pelaksanaan pacuan kuda, menurut Saib tidak terlepas dari mulai efektifnya penggunaan Starting Gate yang dioperasionalkan untuk pertama kalinya. Salah seorang penggiat olah raga berkuda,Dadong (33) menanggapi positif penggunaan Starting Gate sebagai upaya dari pemerintah daerah setempat guna mewujudkan suasana fairness dalam perlombaan yang dilakukan.
Lebih lanjut, Dadong mengatakan perlunya terus mengupayakan arena pacuan yang lebih representatif kedepan,"peningkatan fasilitas diperlukan agar arena pacuan kuda dapat memenuhi standar yang disyaratkan Pordasi secara nasional",katanya.
Disela-sela perlombaan, Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM menilai Pacuan Kuda sangat tepat diselenggarakan untuk memperingati hari jadi Kute Takengen, karena sejarah serta budaya pacuan kuda telah melekat dalam kehidupan masyarakat, khususnya di 3 kabupaten dataran tinggi gayo, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.
Keluarnya Aceh Tengah sebagai Juara Umum, menurut Nasaruddin suatu prestasi tersendiri, namun yang lebih penting katanya bagaimana silaturrahmi dapat terus terjalin, khususnya bagi masyarakat di dataran tinggi Gayo. "Even pacuan kuda menjadi media silaturrahmi efektif yang telah terpelihara turun temurun selain sebagai bagian kompetisi berkuda untuk mencari prestasi",tuturnya sembari mengucapkan selamat bagi joki dan pemilik kuda yang berhasil meraih prestasi pada even kali ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H