Mohon tunggu...
Rio Estetika
Rio Estetika Mohon Tunggu... Freelancer - Dengan menulis maka aku Ada

Freelancer, Teacher, Content Writer. Instagram @rioestetika

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alarm Otomatis dari Pemilik Semesta

12 April 2020   14:34 Diperbarui: 12 April 2020   14:39 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi | zoom.me

Ragu adalah tanda otomatis dari Allah yang menandakan bahwa kita sedang berada pada tempat atau situasi yang salah atau menuju kesalahan. Ragu itu alarm, jadi tinggalkanlah sesuatu yang membuat diri ragu dan bimbang.

Hal ini diperntahkan jelas oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam. "da'maa yuribuka ila maa laa yaribuka" (tinggalkanlah olehmu apa yang meragukanmu). Sehingga jika kita ragu atas suatu perkara yang syubhat, maka tinggalkan.

Keraguan mengerjakan suatu perbuatan itu sebenarnya akibat dari apa? Cinta kepada Allah. Allah memberikan Furqan , kemampuan Furqan ini membedakan Haq dan Bathil, dan Allah memberikan keraguan itu dalam hati kita. Maka sebenarnya keraguan yang dimaksudkan di sini adalah ragu dalam menyikapi permasalahan antara yang Haq dan Bathil.

Ragu yang diberikan Allah kepada kita adalah bentuk sayang dan perlindungannya kepada hamba-Nya. Agar hamba-Nya selalu mawas diri dalam menjalankan kehidupan dan tetap berpedoman pada syariat-Nya Allah.

Sehingga mencintai Allah adalah sebuah keharusan. Jika kita menginginkan hidup kita dihiasi peringatan dari Allah sebagai bentuk perlindungan-Nya. Mengikhlaskan segala amal ibadah hanya untuk Allah dan memenuhi petuntuk amalan sebagaimana dicontohkan Rasul, dapat menjadi langkah pasti untuk menggapai cinta-Nya Allah.

Sumber: Pengalaman Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun