Kisah cinta ini teramat gila melebihi kisah romannya Laila dan Majnun atau Romi dan Yuli. Kisah cinta antara tikus dengan unta. Keduanya tenggelam dalam pertalian asmara. Tikus itu kemudian menggigit tali kekang unta dan mengajaknya memasuki lubang. Dengan setia si unta mengkuti tikus kemana ia pergi. Kaduanya saling tak sabar menikmati babak kehidupan baru dengan kekasih hati.
Sambil menggigit tali kekang unta, tikus tersebut segera masuk lubang, tetapi ia keberatan dan tak kuasa menariknya. Si tikus tidak pantang menyerah. Ia mengerahkan seluruh daya dan upayanya agar si unta dapat masuk ke lubang tempat tinggalnya. Akan tetapi usahanya tak membuahkan hasil. Setiap kali si tikus menarik unta, wajah si unta berlumuran dengan tanah.
Mendapati rintangan ini si tikus segera keluar dari lubangnya untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi, sementara si unta menarik tali kekangnya dari dalam lubang. Setelah keluar pandangan mata keduanya saling beradu, kaduanya saling menyadari bahwa mereka berdua tidak mungkin bersatu.
Tetes air mata menjadi ungkapan emosional yang tak dapat terucap oleh kata-kata, sehingga mengilhami jawaban penting dari sang unta,"Kamu boleh memilih cinta yang sesuai lubangmu, atau memilih lubang yang sesuai dengan cintamu", kata unta sambil berlalu.
Sumber: Dinukil dari buku berjudul "Kado Cinta, Dilamar Aja" karya Ahmad Tahtawi dan dengan pengembangan seperlunya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H