Humaniora Aesthetic--Volodymer Zelensky, seorang pelawak yang kini menjadi presiden Ukraina setelah menang telak dalam pemilu. Zelensky mengalahkan rival politiknya yang merupakan petahana, yaitu Presiden Petro Poroshenko.Â
Zelensky memperoleh sebanyak 73 persen suara yang kemudian mengantarkannya kepada puncak kekuasaan Ukraina, yaitu menjadi presiden. Pada awalnya pencalonan Zelensky dianggap sebagai lelucon, mengingat dirinya berlatar belakang public figure dan tidak memiliki pengalaman politik apapun.Â
Peran politik yang dijalankan Zelensky sendiri adalah kepura-puraan, yaitu ketika membintangi film serial televisi berjudul "Servant of the People"sebagai seorang presiden. Banyak pihak yang terkejut dengan kemenangan Zelensky tersebut.
Bukan hanya tentang kemenangannya dalam pemilu, Zelensky mendapat sorotan dunia karena sikap "nylenehnya" dan kontroversialnya. Misal kebijakan kontroversialnya tentang pembatalan parade militer di Hari Kemerdekaan Ukraiana pada Agustus lalu.
Kemudian rencananya untuk memindahkan kantor kepresidenan dari sebuah bangunan tua era Soviet yang megah di pusat ibu kota ke sebuah kompleks multifungsi tempat pameran dan berbagai forum berlangsung. Perilaku nyleneh Zelensky adalah ketika hari pelantikan (20/05/2019) ia tidak diantarkan pengawal atau naik mobil mewah, malainkan ia berjalan kaki menuju gedung parlemen.Â
Dilansir dari CNNIndonesia.com (18/11/2019), Zelensky juga tak segan menghampiri warga di jalanan Ibu Kota Kiev, melayangkan toss kepada mereka hingga berswafoto. Zelensky bahkan sempat menghampiri seorang kerabat dan mengecup keningnya.Â
Zelensky memiliki popularitas tinggi di kalangan rakyat dan anak-anak. Ia mengartikulasikan pemimpin pro rakyat dengan apik saat pidatonya. Zelensky meminta para pejabat Ukraina untuk memasang foto anak-anak dan keluarga mereka, bukan memajang foto wajahnya.
 "Presiden itu bukan sebuah ikon, dia bukan idola. Pasang lah foto anak-anak Anda dan lihat foto-foto itu ketika Anda semua memutuskan kebijakan negara," katanya seperti dikutip CNNIndonesia.com. Sebuah pesan moral yang tinggi kepada jajaran para pejabat pembantunya. Pemimpin itu sejatinya wajib pro-rakyat dan dalam membuat keputusan yang akan dijalankan dengan birokrasi  tidak membingungkan rakyat.Â
Foto anak-anak dan keluarga yang dipasang akan mengingatkan para aparatur negara bahwa setiap kebijakan yang diambil akan berdampak langsung kepada kehidupan istri dan anak.Â
Dengan begitu ketika pejabat negara  timbul niat dan kesempatan menyalahgunakan wewenangnya akan berpikir ulang untuk melakukannya karena akan ingat  bahwa hal itu bisa merusak kebahagiaan keluarga. Mungkin itulah pengajaran yang ingin disampaikan Zalensky kepada seluruh jajarannya tentang pentingnya komitmen kesetiaan kepada rakyat.