Terminologi "milenial" sering kali disematkan  pada kelompok populasi anak muda yangmasih "labil", mudah ikut arus zaman, belum berpengalaman, serta belum matang dalam menatapola pikir dan emosi. Kebanyakan orang tidak terlalu memperhitungkan kelompok anak muda inikarena  terdapat  kecenderungan  pola berpikir  mereka kadang  terlampau  idealistis  tidak realistis.Sering kita menjumpai anak muda mengambil sebuah keputusan atas dasar emosional dan perasaanbelaka. Namun, dalam hidup yang namanya idealisme (pemikiran tentang utopia) sangat diperlukan.Idealisme mendorong orang untuk memiliki harapan dan cita-cita hidup. Idealisme yang terukurdikombinasikan dengan semangat positif akan dapat membuat perubahan kehidupan  menjadi lebih baik.Â
Jika pemuda tak memiliki gairah cita-cita, mereka akan berhenti berusaha. Saat berhenti maka,akan mati. Milenial  menjadi  harapan  sebagai  change  agent,yaitu  pihak  yang  akan  menuntun  padatransformasi dunia ini ke arah yang lebih baik melalui perbaikan dan pengembangan. Hal tersebut didukung dengan potensi milenial yang dekat dengan teknologi. Kondisi itu membuat milenial lebihbanyak mendapat akses informasi lebih cepat dengan berbagai varian konten di dalamnya. Sisi positifnya adalah milenial menjadi sosok anak muda yang dinamis, responsif pada hal-hal baru,energik, dan optimis. Milenial, diharapkan mampu membawa inovasi cerdas, segar, dan gagasankreatif. Sehigga dunia tidak melulu diwarnai dengan berbagai hal jaman old yang terkadang kakumerespon  berbagai  dinamika  zaman.  Milenial  dengan  semangat  dan  idenya  tersebut  selaludinantikan  menjadi  change  agent di  semua  sektor  kehidupan,  termasuk  dalam  politik.  Â
Ketika mengaitkan milenial dengan politik maka, milenial rentan terhadap monopoli politik. Disisi lainmilenial dapat menjadi katalisator politik sehingga menciptakan iklim politik baru yang lebih baik.Memang tidak dapat dipungkiri bahwa politik banyak disalahgunakan oleh politisi ecek-ecekdemi jabatan, kekuasaan dan pundi-pundi  rupiah. Sehingga banyak juga genarasi milenial yangberkualitas menghindari wilayah tersebut dan acuh pada politik. Sehingga semakin banyak pulapolitisi minim  kualitas menempati  pos-pos penting di  pemerintahan. Maka,  yang  terjadi adalah birokrasi pemerintahan menjadi kacau. Jika hal itu terus berlangsung akan menjadi mata rantaikehancuran suatu negera. Milenial harus dirangsang untuk memiliki sudut pandang bahwa politikbisa  menjadi  alat  yang  efisien  untuk  memberikan  kesejahteraan  kehidupan.Â
Apabila  politikdijalankan dengan cara yang baik maka, sebenarnya kita telah mengelola dunia dengan baik juga.Partisipasi politik generasi milenial sangat berpotensi mengingat  persentase jumlah pemilih adalah anak muda, generasi milenial menyumbang suara cukup banyak dalam kontestasi pemilu2019. Asumsi ini berdasarkan data pada pemilu 2014 dimana pemilih pemula yang didominasi anak muda usia 17-24 tahun berjumlah kurang lebih 18,3 juta. Jumlah tersebut tentu akan bertambah dipemilu 2019. Hal itu menempatkan generasi milenial menjadi sasaran empuk para politisi-politisiyang mendaftar dalam kontestasi pemilu 2019.Â
Karena kondisi idealis pemuda yang masih rentan dipengaruhi tentang isu keberpihakan. Tentunya kita tidak ingin generasi milenial hanya dijadikan sebagai  komoditas  politik,  yang  sebatas  digunakan  elite  untuk  mendongkrak  elektabilitas  danpemadatan jumlah massa.Potensi  milenial  yang  dekat  dengan  teknologi  harus  mampu  dioptimalkan  menguatkanidealisme  politik  dan  partisipasi  politik.  Milenial  dapat  mengambil  peran  strategis  untukmenghadirkan iklim politik yang sehat. Maka, milenial yang cakap dan tanggap teknologi, kreatif,serta  advokatif akan  membuka  peluang  terciptanya  kontestasi  politik  yang  dinamis  dan  sehat.
Contoh  partisipasi  genarasi  milenial  adalah  dengan  melakukan  pengawalan  pemilu  2019. Mendorong gerakan anti golput atau kampanye hastag bernilai positif untuk pemilu berkualitas.Pada  akhirnya  idealisme  politik  generasi  milenial  berada  pada  tangan  masing-masing milenial.  Energi  idealisme  politik  milenial  adalah  salah  satu  potensi  negeri  ini.  Tinggal  paramilenial ingin melabuhkannya pada pihak mana. Idealisme itu akan terus ditempa dijalan positifatau hanya akan diacuhkan sehingga menjadi bahan monopoli elit pragmatis untuk menguatkanmesin politik saja. Milenial, tentukan sekarang! Akan kau labuhkan dimana idealime itu akan kauasah  dengan  kepedulian  terhadap  bangsa  atau  hanya  kau  gadaikan  dengan  zona  nyaman  dan hedon.