Ragam musik yang ada di Indonesia saat ini sangat bervariasi. Mulai dari alirannya, hingga musisinya, pendengar memiliki banyak variasi yang dapat dipilih sesuai preferensi masing-masing. Selain musik yang berasal dari musisi lokal Indonesia, masyarakat juga mengenal musik yang berasal dari negara lain, seperti Korean Pop, Japanese Pop, American Pop, yang berhasil menjamur di Indonesia berkat adanya globalisasi. Meskipun umumnya lagu-lagu dengan genre tersebut berbahasa asing, tak menghalangi masyarakat untuk menggemarinya.
Salah satu aliran musik asing yang sangat popular saat ini adalah Korean Pop atau biasa disingkat k-pop. Aliran musik asal negeri ginseng Korea Selatan ini menyajikan musik dengan warna yang berbeda, diselipi tarian dan bagian rap yang membuatnya semakin menarik. K-pop sendiri mulai mewabah di Indonesia sejak tahun 2000-an; ditandai dengan naiknya popularitas grup Super Junior, DBSK, Bigbang, Girls Generation, dan 2NE1. Sejak saat itu, k-pop menjadi salah satu aliran musik yang paling digandrungi anak muda Indonesia.
Selain mendengarkan lagu-lagu k-pop, banyak juga orang yang mencoba tampil dengan menyanyikan lagu k-pop tersebut, atau biasa disebut dengan istilah mengcover. Kegiatan cover sendiri juga cukup banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Untuk lagu k-pop, ada yang melakukan cover tarian dan ada juga cover nyanyian. Salah satu dari sekian banyak penggiat sing cover lagu k-pop adalah SAC. Trio yang terbentuk dari 3 orang mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea Universitas Pendidikan Indonesia ini aktif membuat cover lagu k-pop sejak tahun 2019. Nama SAC sendiri merupakan akronim dari tiga anggotanya: Siddiq (Siddiq Aunu Rojab), Amira (Amira Zalfa Setyadykusumah), dan Caca (Salsabila Awalia Putri). Pada 9 Januari 2022, penulis berhasil mewawancarai SAC melalui video conference.
Kemampuan bahasa Korea yang mereka kembangkan di kampus agaknya memudahkan mereka dalam menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa Korea. Siddiq, yang merupakan satu-satunya anggota laki-laki, mengungkapkan bahwa terbentuknya SAC awalnya hanya untuk kepentingan acara kampus, “Awalnya cuma buat acara internal jurusan, acaranya bertema Korea, sesuai dengan jurusan kita. Pemilihan anggota dan pembentukan juga dilakukan oleh panitia. Tapi ternyata cocok satu sama lain, dan chemistrynya juga bagus akhirnya dilanjut jadi grup tetap,” ungkap Siddiq. Caca menambahkan, “Malah, awalnya Amira mau nyanyi solo. Siddiq juga mau duet dengan kakak tingkat. Tapi ternyata takdirnya bertiga,” ujar gadis manis berjilbab itu sembari terkekeh geli. Walaupun hampir tidak jadi terbentuk, akhirnya SAC melakukan penampilan debutnya pada acara HOAKS 2019 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea Universitas Pendidikan Indonesia (HIMABARA) pada 26 Januari 2019. Pada penampilan tersebut, SAC membawakan lagu dari salah satu grup k-pop, SEVENTEEN, yang berjudul “Adore U” atau dalam Akkinda dalam bahasa Korea. Penampilan tersebut diklaim sebagai salah satu penampilan paling ikonik yang pernah mereka suguhkan, “Saking ikoniknya, sekarang setiap teman-teman dengar lagu itu, selalu ingat SAC dengan akkinda-nya,” tutur Amira di sela wawancara. Walaupun mayoritas pendengarnya masih di kalangan teman-teman sekitar, SAC tidak patah semangat dan tetap konsisten dalam berkarya. Amira juga mengungkapkan, bahwa untuk acara tersebut dibentuk banyak grup, namun sejauh ini yang masih aktif berkarya hanya SAC. Ia juga mengutarakan harapannya agar grup lain juga lanjut berkarya dan berkembang bersama SAC.
Saat ini, SAC aktif mengisi acara-acara di kampusnya. Salah satu penampilan terbesarnya adalah di acara Korean Festival 2021 yang juga diselenggarakan oleh HIMABARA UPI. Di acara tersebut, mereka membawakan tiga lagu sekaligus, yaitu Because of U – Taeil, Say Yes – Punch feat. Loco, dan Daechwita – Agust D. Dalam penampilan tersebut, SAC melakukan shooting di Kampung Korea Bandung dengan menggunakan pakaian tradisional Korea, hanbok. “Itu salah satu penampilan paling seru, paling banyak effortnya, mulai dari menghafal tiga lagu dan yang satunya full rap, shooting seharian penuh, tapi hasilnya alhamdulillah memuaskan dan disukai penonton,” ujar Siddiq. Ia juga menambahkan, pada saat penayangan acara, akun Instagram masing-masing anggota penuh dengan notifikasi karena banyak yang mengabadikan penampilan mereka di Instagram story. Di Korean Festival tahun sebelumnya, yaitu 2020, mereka membawakan soundtrack dari film Disney, Frozen, dalam bahasa Korea. Penampilan-penampilan tersebut dapat ditonton di Youtube SAC Sing atau Instagram @singwithsac.
8 Januari 2022 lalu, SAC membuat penampilan terbarunya di acara yang sama saat mereka melaksanakan debutnya, yaitu HOAKS 2022 yang diselenggarakan oleh penyelenggara yang sama. Kali ini SAC membawakan lagu dari grup legendaris korea, Loveholics yang bertajuk Butterfly. Walaupun acara diadakan secara daring, tak menghalangi SAC untuk tampil secara maksimal. Dalam penampilannya, ketiga anggota SAC senada menggunakan pakaian berwarna putih dengan latar hijau. Lagu yang dinyanyikan pun dieksekusi dengan cukup baik walaupun banyak nada tinggi yang menyebabkan lagu ini memiliki kesulitan yang cukup tinggi.
Ketika ditanya mengenai proses rekaman, ketiga anggota tertawa. “Kita biasa rekaman di kamar kost, kebetulan Siddiq asalnya dari Kuningan jadi dia ngekost. Nah, untuk rekaman kita selalu di kamar kost siddiq. Rekamnya pake handphonenya Amira,” ungkap Caca sembari tertawa. Ia juga mengungkapkan bahwa mereka belum memiliki pemasukan tetap yang cukup untuk menyewa studio. SAC berharap dapat terus maju agar dapat berkreasi dengan fasilitas yang layak. “Sekarang kita lagi memaksimalkan media yang kita punya, antara lain Instagram dan Youtube. Sambil menunggu job, kita bakal aktif di sana. Lumayan untuk menambah popularitas,” ucap Siddiq.
Caca selaku leader, mengaku bahwa chemistry adalah kunci dari bertahannya SAC. Dalam grup, Caca berperan sebagai leader yang memimpin setiap pekerjaan sekaligus menjadi vokalis utama dan penyunting audio. Siddiq bertanggung jawab pada bagian rap yang menjadikannya rapper utama sekaligus lead vocalist dan penyunting video. Sementara Amira berposisi sebagai lead vocalist dan lead rapper. Mengingat segala pekerjaan mereka lakukan dengan mandiri, mereka membutuhkan chemistry yang kuat baik dalam menciptakan harmoni dalam membuat karya ataupun memecahkan suatu masalah.
Ketiganya setuju sangat bersyukur atas terbentuknya SAC. "Pokoknya, kita bersyukur banget dan terima kasih buat HIMABARA, dan seluruh dosen serta staf program studi Pendidikan Bahasa Korea Universitas Pendidikan Indonesia yang sejatinya jadi tempat kami terbentuk dan berkembang, yang juga selalu mendukung karya-karya kami," tutur Caca. “Harapannya, SAC dapat dikenal oleh masyarakat luas dan karya kami didengar oleh banyak orang,” kata Amira dengan senyum penuh harap. Caca juga menambahkan, SAC berkeinginan untuk dapat menghibur banyak telinga dengan karya cover yang mereka buat. Untuk rencana jangka panjang, Siddiq menyebutkan keinginan SAC untuk bisa memproduksi musiknya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H