Mohon tunggu...
Humam Afif
Humam Afif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa | Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keamanan Cloud yang Dinamis, Strategi Melawan Ancaman Siber Modern

22 Oktober 2024   14:24 Diperbarui: 22 Oktober 2024   16:20 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cloud Computing (Sumber: freepik.com)

Selain itu, artikel ini juga mengulas ancaman malware, yang kini berkembang menjadi lebih kompleks. Malware modern tidak hanya menyusup ke dalam sistem, tetapi juga mampu menyebar secara otomatis melalui jaringan, mencuri data tanpa terdeteksi. 

Dalam survei yang dilakukan oleh Check Point Software Technologies pada 2023, 54% perusahaan melaporkan peningkatan insiden malware berbasis cloud dalam dua tahun terakhir. 

Bahkan, serangan injeksi SQL yang sering kali dimanfaatkan oleh peretas untuk mengeksploitasi kelemahan dalam basis data, tetap menjadi salah satu ancaman paling umum dalam lingkungan cloud. Menurut data dari Imperva Research Labs pada 2023, serangan injeksi SQL menyumbang 14% dari total ancaman yang dihadapi oleh aplikasi web berbasis cloud.

Dalam mengatasi berbagai ancaman ini, penulis artikel menekankan pentingnya penerapan kebijakan keamanan adaptif yang dinamis. Salah satu strategi utama yang diusulkan adalah penerapan multi-factor authentication (MFA) dan enkripsi end-to-end untuk melindungi data yang disimpan dan ditransfer dalam lingkungan cloud.

 MFA telah terbukti efektif dalam mengurangi serangan pengambilalihan akun hingga 99,9% menurut data dari Microsoft tahun 2022. 

Selain itu, teknik seperti tokenization juga direkomendasikan untuk meningkatkan perlindungan data sensitif dengan memecah data menjadi token-token yang tidak dapat dikenali tanpa kunci enkripsi.

Penulis juga menyoroti peran penting dari Intrusion Detection Systems (IDS) dan Intrusion Prevention Systems (IPS) dalam mendeteksi dan mencegah aktivitas mencurigakan. Teknologi ini memungkinkan pemantauan lalu lintas jaringan secara real-time, sehingga organisasi dapat mengambil tindakan cepat untuk memitigasi ancaman.

 Dengan menggabungkan IDS/IPS, MFA, dan enkripsi canggih, strategi keamanan yang terintegrasi dapat dibangun guna menghadapi ancaman yang semakin berkembang di era cloud computing ini.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa keamanan cloud computing memerlukan perhatian yang serius mengingat semakin meningkatnya kompleksitas dan skala ancaman siber.

 Artikel "Cyber-aware threats and management strategies in cloud environments" berhasil menggambarkan pentingnya langkah-langkah proaktif dalam menghadapi ancaman seperti DoS, MitM, malware, dan injeksi SQL. 

Penulis menekankan bahwa organisasi perlu mengadopsi pendekatan yang lebih dinamis, mulai dari penerapan kebijakan multi-factor authentication (MFA), enkripsi data yang kuat, hingga penggunaan Intrusion Detection Systems (IDS) dan Intrusion Prevention Systems (IPS).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun