Mohon tunggu...
Humam Afif
Humam Afif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa | Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi Digital UMKM, Tantangan dan Peluang melalui E-Payment dan E-Commerce

16 Oktober 2024   18:40 Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:00 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi UMKM (sumber: freepik.com)

Artikel ini juga menyoroti peran open innovation sebagai kunci untuk mengatasi kesenjangan digital. Dalam konteks ini, open innovation melibatkan kerjasama antara pemerintah, universitas, dan sektor swasta untuk mempercepat proses digitalisasi. 

Misalnya, program pelatihan berbasis komunitas atau kampus UMKM dapat membantu para pelaku usaha kecil menengah untuk lebih memahami dan memanfaatkan teknologi digital dalam operasional sehari-hari mereka. Program "30 Million MSMEs Go Digital" yang diluncurkan pada tahun 2024 merupakan langkah penting yang perlu didukung oleh kebijakan berkelanjutan dan kerjasama lintas sektor.

Lebih lanjut, dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan yang memfasilitasi pengembangan infrastruktur digital menjadi faktor penting dalam mempercepat penetrasi layanan e-payment dan e-commerce. 

Data menunjukkan bahwa sekitar 51% UMKM di Indonesia masih belum mengadopsi transaksi nontunai, yang menandakan perlunya percepatan dalam pembangunan infrastruktur dan penyediaan akses yang merata ke seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerjasama untuk memberdayakan koperasi dan asosiasi bisnis sebagai agregator layanan digital bagi UMKM, sehingga penetrasi digitalisasi dapat semakin meluas dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, digitalisasi UMKM melalui pemanfaatan e-payment dan e-commerce terbukti dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan daya saing di pasar global. Namun, tantangan infrastruktur dan literasi digital yang masih rendah menunjukkan bahwa adopsi teknologi ini belum merata di seluruh Indonesia. 

Dengan hanya 23% UMKM yang telah terhubung dengan ekosistem digital, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi kesenjangan digital ini. Inisiatif seperti "30 Million MSMEs Go Digital" menjadi langkah strategis, tetapi keberhasilannya sangat bergantung pada kerjasama lintas sektor dan komitmen berkelanjutan dari pemerintah serta pihak swasta.

Pemberdayaan pelaku usaha, terutama melalui program open innovation, dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ini. Pendidikan dan pelatihan mengenai literasi digital serta pembangunan infrastruktur yang merata diharapkan mampu mempercepat transformasi digital UMKM.

 Tanpa upaya yang konsisten dan kolaboratif, risiko bahwa digitalisasi hanya akan menjadi agenda simbolik tanpa dampak nyata bagi kinerja rantai pasok dan daya saing UMKM tetap ada.

Referensi

Kilay, A. L., Simamora, B. H., & Putra, D. P. (2022). The influence of e-payment and e-commerce services on supply chain performance: Implications of open innovation and solutions for the digitalization of micro, small, and medium enterprises (MSMEs) in Indonesia. Journal of Open Innovation: Technology, Market, and Complexity, 8(3), 119. https://doi.org/10.3390/joitmc8030119

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun