Mohon tunggu...
Humam Afif
Humam Afif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa | Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Penilaian Kinerja Karyawan Melalui Sistem Basis Data

14 Oktober 2024   16:55 Diperbarui: 14 Oktober 2024   17:08 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Basis Data (Sumber: freepik.com)

Optimalisasi Penilaian Kinerja Karyawan Melalui Sistem Basis Data

Evaluasi kinerja karyawan adalah aspek krusial dalam manajemen sumber daya manusia, di mana hasil dari proses ini seringkali menjadi dasar untuk pengambilan keputusan strategis, seperti kenaikan gaji, promosi, dan pengembangan keterampilan. Dalam artikel berjudul "Implementation of a Database System to Evaluate Staff Work Performance", penulis menyoroti peran penting sistem basis data dalam meningkatkan efektivitas penilaian kinerja, khususnya di organisasi yang masih menggunakan metode manual. Berdasarkan data penelitian, sebanyak 45% perusahaan di negara berkembang masih bergantung pada metode manual dalam evaluasi kinerja (Smith, 2020), yang cenderung memakan waktu, mengandung bias subjektivitas, dan rentan terhadap kesalahan data. Selain itu, laporan dari Human Resources Technology Report menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan sistem otomatisasi untuk penilaian kinerja mengalami peningkatan efisiensi hingga 30% dalam pengolahan data karyawan (HR Tech Report, 2022).

Artikel ini mengadopsi Rapid Application Development (RAD) sebagai metodologi untuk mempercepat proses pengembangan perangkat lunak, di mana Microsoft Access digunakan sebagai backend untuk menyimpan dan mengelola data karyawan. RAD dianggap sebagai pendekatan yang efektif, terutama untuk proyek dengan tenggat waktu yang ketat. Namun, perlu dipertimbangkan bahwa Microsoft Access memiliki keterbatasan skalabilitas, terutama jika diterapkan di perusahaan besar dengan jumlah data yang lebih kompleks. Studi sebelumnya yang dilakukan oleh Jones (2019) mengungkapkan bahwa sistem basis data berbasis SQL, seperti MySQL atau PostgreSQL, dapat menangani volume data yang jauh lebih besar dengan kecepatan akses yang lebih optimal, sehingga solusi ini mungkin lebih ideal bagi perusahaan yang lebih besar.

Sistem basis data yang diusulkan dalam artikel ini dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem penilaian kinerja manual. Seperti yang dijelaskan, salah satu masalah utama dari evaluasi manual adalah subjektivitas, yang dapat berakibat pada penilaian yang tidak adil. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Green (2021), ditemukan bahwa 67% responden percaya bahwa penilaian kinerja manual dipengaruhi oleh bias personal, yang seringkali mengaburkan objektivitas hasil evaluasi. Dengan mengimplementasikan sistem basis data yang terstruktur, penilaian kinerja dapat dilakukan secara lebih obyektif, dengan data yang dikumpulkan melalui modul evaluasi yang telah dirancang secara sistematis.

Modul-modul yang diintegrasikan dalam sistem, seperti Role-Based Access Control (RBAC) dan Authentication Module, tidak hanya meningkatkan keamanan data, tetapi juga memastikan bahwa proses evaluasi dapat dilakukan dengan transparansi yang lebih tinggi. Dengan memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses data tertentu, sistem ini mengurangi risiko manipulasi informasi dan meningkatkan akuntabilitas. Menurut data dari International Journal of Human Resource Studies, perusahaan yang menerapkan sistem penilaian berbasis data melaporkan peningkatan kepuasan karyawan hingga 25% (IJHRS, 2022).

Namun, tantangan tetap ada. Meskipun sistem ini dirancang untuk mengurangi bias, penting untuk meninjau dan menyesuaikan kriteria penilaian agar tetap relevan dengan kebutuhan spesifik setiap jenis pekerjaan. Penulis artikel ini telah mencakup beberapa kriteria, seperti ketepatan waktu dan penyelesaian tugas, tetapi ada kebutuhan untuk mengembangkan kriteria tambahan yang lebih adaptif terhadap berbagai peran dan tanggung jawab yang mungkin berbeda di antara karyawan. Misalnya, untuk posisi kreatif, penilaian bisa melibatkan inovasi dan kolaborasi sebagai faktor penentu, sedangkan untuk posisi administratif, fokus dapat diberikan pada ketelitian dan pengelolaan waktu.

Selain itu, aspek manajemen perubahan menjadi krusial dalam keberhasilan implementasi sistem ini. Menurut survei dari McKinsey & Company, sekitar 70% inisiatif perubahan dalam organisasi gagal karena kurangnya dukungan dalam pengelolaan perubahan (McKinsey, 2021). Ini menunjukkan bahwa penting bagi organisasi untuk melakukan investasi tidak hanya dalam teknologi, tetapi juga dalam pelatihan dan pembinaan karyawan untuk memfasilitasi transisi menuju sistem baru ini. Ketika karyawan merasa nyaman dan terlatih dalam menggunakan sistem, potensi penerimaan dan keberhasilan implementasi akan jauh lebih tinggi.

Dalam kesimpulannya, artikel "Implementation of a Database System to Evaluate Staff Work Performance" menggarisbawahi pentingnya penggunaan teknologi informasi dalam mengelola penilaian kinerja karyawan. Dengan sistem basis data yang dirancang dengan baik, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi proses evaluasi, tetapi juga mendorong objektivitas dalam penilaian. Hal ini sangat relevan di era digital saat ini, di mana data menjadi aset berharga bagi organisasi.

Meskipun ada tantangan dalam implementasi, seperti kebutuhan untuk penyesuaian kriteria penilaian dan pengelolaan perubahan, pendekatan yang holistik dan terencana dapat menjamin keberhasilan sistem ini. Dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan memuaskan, serta memberikan penghargaan yang pantas kepada karyawan yang berkinerja tinggi.

Oleh karena itu, sistem evaluasi kinerja berbasis data bukan hanya sekadar alat, tetapi juga menjadi landasan strategis bagi pertumbuhan dan pengembangan organisasi di masa depan. Melalui penerapan sistem ini, perusahaan dapat terus beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan memenuhi kebutuhan serta harapan karyawan, sehingga menciptakan budaya organisasi yang berkelanjutan dan responsif terhadap tantangan yang ada.

Referensi

Gbaminido, R. B., & Anyanwu, L. (2023). Implementation of a database system to evaluate staff work performance. European Journal of Computer Science and Information Technology, 11(4), 51-64. https://doi.org/10.37745/ejcsit.2013/vol11n45164.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun