[TANJUNG ALAI - KKN UNAND 2024] Mahasiswa KKN Reguler Universitas Andalas 2024 dengan naungan prodi penyuluhan pertanian, agribisnis, proteksi tanaman, teknik pertanian dan biosistem dan peternakan membantu pembuatan kompos bersama kelompok tani makmur Tanjung Alai.
Kompos merupakan pupuk organic yang bersumber dari sampah rumah tangga, sampah tanaman, sampah pasar, dan lain – lain dan dibuat melalui proses pengompos, yang dimana pada pembuatan kali ini terbuat dari kotoran sapi, serbuk kelapa, arang sekam, dan tanaman hijau. Pada pembuatan kompos ini, kelompok tani makmur memiliki dekomposer hasil buatan sendiri dinamakan EM 11.
Kelompok tani makmur mengatakan EM11 memiliki keunggulan lebih dari dekomposer EM4 yang biasa dijual dipasaran. Keunggupan yang sangat nampak ialah dapat menghilangkan bau kotoran sapi saat pembuatan kompos dalam sekali semprot. Selain itu, keunggulan dari kompos ini adalah dari unsur hara yang lebih tinggi daripada menggunakan dekomposer EMP4. Keunggulan dari buatan dekomposer ini akan diteliti dan di periksa kandungan dan akan dibandingkan oleh mahasiswa KKN Tanjung Alai. Diharapkan dengan hasil ini dapat dipasarkan lebih luas dengan cakupan nasional.
Pada kesempatan ini, mahasiswa KKN Tanjung Alai 2024 menggunakan tanaman hijau dari daun Tithonia. Pada jurnal dan penelitian telah menyebutkan bahwa pada daun Tithonia mengandung unsur hara Nitrogen 3,5%, Fosfor 0,38%, dan kalium 4,1% . Alasan menggunakan tumbuhan tithonia ialah tanaman ini merupakan tanaman liar atau dapat juga menjadi gulma yang tumbuh setiap tahunnya, walaupun demikian tumbuhan ini memiliki unsur hara yang tinggi. (Opala et al., 2009; Crespo et al., 2011).
Kompos buatan kelompok tani makmur dapat dijual mencapai 5 kali produksi setiap tahunnya, yang dimana setiap 1 kali produksi dapat menghasilnya 3 - 4 ton kompos. Diharapkan dengan adanya program KKN UNAND ini, dapat meningkatkan kualitas dan produksi dari kompos buatan kelompok tani makmur Tanjung Alai.
Pelaksanaan kompos ini berupa praktek langsung yang dilakukan pada hari senin hingga selasa pada 22 – 23 Juli 2024, mulai dari kotoran sapi yang di aduk dan diaduk dengan abu dan dicampur dengan tanaman hijau yang sudah dihancurkan, tanaman yang digunakan ialah Bunga Tithonia.
“Alhamdullilak kompos periode ini selesai pada jam 4 sore tanggal 23 Juli 2024 di Tanjung Alai” - Pak Haji, selaku anggota kelompok tani makmur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H