Mohon tunggu...
HUMAIRA HUMAIRA
HUMAIRA HUMAIRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology

Mahasiswa Psikologi UIN Ar-Raniry

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengobati Luka Diri (Self Healing)

25 Desember 2021   20:27 Diperbarui: 25 Desember 2021   20:38 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ternyata selama ini otak kita hanya digunakan untuk mempelajari pengetahuan atau berhitung. Sementara yang terkait dengan jiwa seperti perasaan, emosi, feeling itu semuanya ada di hati kita.

Semua yang kita rasakan itu berasal dari hati, baik dalam bentuk emosi yang campur aduk, marah, benci, bahkan cinta ternyata adalah produk dari otak kita yang berpikir. Yes semua itu adalah bukti bahwa pikiran dan tubuh kita memiliki satu kesatuan. Maka dari itu banyak pula penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh pikiran seperti : Magg, diabetes, kolestrol, asam urat, stroke, jantung semua adalah akibat dari pikiran kita yang terakumulasi sehingga mengganggu fungsi kerja organ tubuh. Walaupun ada juga penyakit yang berasal dari virus bakteri dari luar organ tubuh kita, ternyata lemahnya sistem imunitas untuk melawan parasit dari luar juga dapat disebabkan oleh pikiran. Ketika kita lelah dan stress sistem imunitas kita melemah, sementara ketika kita senang dan bahagia sistem imunitas kita pun meningkat. Begitulah bukti pikiran dan tubuh kita satu kesatuan.

Pertama yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan segala beban yang ada di pikiran kita adalah dengan "Self Healing" atau biasa disebut dengan penyembuhan diri. Tentu saja dengan memikirkan hal-hal yang positif dan bermanfaat dapat membuat tubuh lebih aman dan sehat. Self healing bisa saja kita lakukan dengan hobi kita seperti, travelling, membaca, menulis, melukis, nonton, dan lain sebagainya.

Kita dapat mengenali diri kita melalui keyakinan (bealife) untuk menjadi seseorang yang berhasil atau tidak. Darimana keyakinan (bealife) mengenai diri itu terbentuk? Ya, jawabannya adalah dari semua pengalaman masa lalu kita yang akhirnya bisa diberi makna dan disederhanakan menjadi sebuah "definisi diri". Keyakinan (bealife) terbentuk dari pengalaman masa lalu baik atau buruk, keyakinan yang ditanamkan oleh orang tua, lingkungan tempat tinggal dan agama. Lalu apa kaitan keyakinan (bealife) dengan self healing? Pertama, bisa atau tidaknya kita melakukan self healing tergantung dari seberapa yakin kita untuk melakukannya. Kedua, efektif atau tidaknya self healing yang kita lakukan tergantung orang yang mempercayai kemampuan kita melakukannya. Ketiga, tergantung seberapa yakin kita terhadap sang pencipta Tuhan yang Maha Esa. 

Bagaimana ya cara melakukan Self Healing?

1. Self acceptance (menerima diri sendiri)

    Kita harus bisa menerima diri sendiri apa adanya baik dari sisi baik atau buruk diri kita,  dengan pengalaman atau kesalahan di masa lalu, 

2. Mampu memaafkan diri sendiri

    Mungkin memaafkan orang lain atas segala kesalahan mereka memang sulit, tetapi dengan cara memaafkan dapat melepaskan apa yang telah terjadi serta semangat melanjutkan hidup tsnpa beban pikiran masa lalu. Hal yang sama yaitu memaafkan berlaku juga untuk diri sendiri ketika kita melakukan kesalahan. Jangan membawa beban emosional itu ke masa depan karna dapat membuat beban stress kita yg berkelanjutan dan tidak ada gunanya.

3. Melakukan kegiatan yang positif

   Ketika kita melakukan self healing hindarilah  hal-hal negatif yang dapat membuat beban pikiran kita makin membesar seperti mengakses media sosial untuk sesuatu yang tidak perlu. Cobalah untuk melakukan hal-hal positif dan santai seperti membaca buku atau novel, mendengarkan musik yang ceria, mengunjungi tempat wisata, dan hal positif lainnya. Dengan begitu, secara tidak langsung otak akan mengirim pesan positif yang dapat meningkatkan mood dan semakin mendukung proses self healing. Laptop aja butuh istirahat, apalagi otak manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun