Harapan terakhirnya ia hanya mengandalkan uang pembinaan dari PIP segera cair, karena melihat pendapatan dari suaminya belum cukup untuk memenuhi  harga tas yang diinginkan.
   Selang 2 Minggu, tiba-tiba ada chat dari grup kelas 1, tertera pemberitahuan agar wali murid diharuskan untuk ke BANK BRI terdekat dalam rangka pencairan uang PIP sebanyak 200 rupiah dengan syarat membawa KTP asli dan fotokopi KK.
Rasa syukur yang dirasa Bu Ais seketika meluas, perasaanya sungguh tak sabar ingin segera membelikan tas yang bagus, serta perlengkapan sekolah lainnya.
      Singkat cerita, setelah 4 jam Bu Ais sampai dirumah dan membawa uang sebesar 200 ribu. Tanpa ada penundaan lagi sang ibu mengajak putranya ke pasar agar bisa memilih tas yang ia sukai.
 Dari situ Bu Ais menamakan jika tas yang dikenakan oleh putranya adalah 'Tas berplat Merah' karena dibeli dari uang hasil pembinaan dari pemerintah atau disebut dengan bantuan PIP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H