Mohon tunggu...
Humaira Dzakiyya Azizah
Humaira Dzakiyya Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pop Up Book sebagai Media Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran

24 Desember 2024   20:30 Diperbarui: 24 Desember 2024   20:37 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran sejarah sering kali dilabeli sebagai pembelajaran yang membosankan dan tidak ada gunanya untuk masa depan. Stigma ini tidaklah benar, namun tentu saja ada alasan dibalik munculnya stigma seperti itu. Karena pada umumnya, pembelajaran sejarah lekat dengan metode ceramah. Materi yang diajarkan juga berupa hafalan tentang pertanyaan apa, siapa, kapan, dan di mana. Padahal pembelajaran sejarah haruslah menunjukkan relevansi antara kehidupan masa kini dengan masa depan, sehingga nilai-nilai sejarah tidak hanya menjadi sebuah ilmu yang dihafal, melainkan ilmu yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Aktivitas pembelajaran perlu dilakukan semenarik mungkin dengan tetap memperhatikan konten materi yang diajarkan. Maka dari itu, proses pembelajaran yang baik hendaklah terjadi komunikasi dua arah, di mana dalam hal ini seorang pendidik harus menciptakan kegiatan belajar yang melibatkan peserta didik. Selain itu, guru juga harus membuat peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat, maka akan tercipta kualitas pembelajaran yang baik, lebih bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam pembelajaran untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Penggunaan media dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran, di mana media menjadi alat untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan lebih kreatif. Peran media pembelajaran adalah membangkitkan minat belajar yang baru dan membangkitkan motivasi kegiatan belajar siswa. 

Salah satu media pembelajaran kreatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah adalah media pop up book. Pop up book adalah jenis buku atau kartu yang didalamnya terdapat lipatan gambar yang dipotong dan muncul dalam bentuk lapisan tiga dimensi ketika halaman tersebut di buka. Media pop up book dapat mengembangkan kreativitas dan memudahkan peserta didik untuk menangkap makna dari gambar-gambar yang menarik, juga memunculkan keinginan untuk membaca. Penggunaan pop up book dapat memberikan kejutan-kejutan dalam setiap halamannya, memperkuat pesan yang ingin disampaikan dalam cerita karena pesan disampaikan secara nyata.

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pop up book. Selain isi ataupun konten materi yang akan dituangkan dalam media, pemilihan beberapa elemen juga penting.  Pertama, ide atau konsep. Ide atau konsep diperlukan sebagai langkah awal perencanaan pembuatan media pop up book, sebagai penentu akan berbentuk seperti apa pop up book yang dibuat nantinya. Kedua adalah pemilihan warna, perlulah dipilih warna-warna yang tidak terlalu mencolok namun juga tidak terlalu mati. Cukup warna-warna yang menarik perhatian dan saling terpadu antara satu warna dengan warna lainnya. Karena warna memiliki kekuatan yang mampu memengaruhi citra orang yang melihatnya dan masing-masing warna memberikan respon secara psikologis. Ketiga, tipografi. Tipografi dipilih dengan pertimbangan kesesuaian jenis, keyword, dan konsep. Pemilihan tipografi juga perlu memerhatikan aspek kemudahan membaca sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Keempat, teknik pop up. Terdapat berbagai macam teknik pop up, teknik akan disesuaikan kembali dengan ide/konsep. Dan kelima, ikon. Dalam visualisasinya, ikon yang digunakan akan jadi daya tarik utama. 

Dalam pembelajaran sejarah, media pop up book dapat digunakan untuk membuat visualisasi yang lebih nyata dari konten sejarah yang sedang dipelajari. Mengutip dari Kusuma dalam Leatemia (2022), media pembelajaran berupa pop up book dapat membantu guru untuk memperjelas materi pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan dapat lebih mudah dimengerti oleh siswa. Pop up book tergolong dalam media visual di mana media visual memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran, karena informasi yang disampaikan melalui media visual yaitu berupa gambar representatif akan lebih cepat dipahami oleh siswa pada umumnya. 

Media pop up book dijadikan sebagai salah satu alat untuk menyampaikan informasi oleh guru kepada siswa dalam pembelajaran di kelas. Apabila informasi dapat diterima dengan baik, maka fungsi media sebagai alat bantu dan penyalur pesan dapat tercapai. Selain itu, jika media yang diterapkan dalam suatu pembelajaran dapat berjalan dengan baik, maka fungsi khusus media visual yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris dapat tercapai. Fungsi tersebut menekankan pada penggunaan media visual yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa dapat menikmati kegiatan belajar dan dapat memahami pesan yang tertuang dalam gambar serta dapat membantu siswa mengingat informasi kembali. 

Menurut penelitian Nuranafi dan Rusnilawati (2022), penerapan model discovery learning melalui media pop up book efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa. Selain itu, kemampuan berpikir siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Karumpa, Halimah, dan Sulastri (2022) yang juga menyebutkan bahwa berdasarkan data yang diperoleh, siswa yang menggunakan media pop up book memiliki pemahaman yang cukup baik dalam pembelajarannya. Pencapaian hasil atau kemampuan memahami isi bacaan peserta didik menjadi lebih baik dengan penggunaan media pop up book.

Meski demikian, media pop up book tentu saja memiliki kekurangan dan kekurangan dalam penggunaannya. Kelebihan dari media pop up book adalah bahwa media ini dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan, dapat dilengkapi dengan berbagai warna sehingga lebih menarik perhatian siswa. Pop up book juga dapat mengakomodasi siswa yang berkebutuhan khusus, serta dapat membantu mengatasi pembelajaran yang membosankan. Di samping hal tersebut, media pop up book membutuhkan waktu yang banyak dalam pembuatannya dan mudah rusak apabila menggunakan bahan kertas yang kurang baik. Selain itu, dana yang dibutuhkan juga cukup banyak. Agar pop up book bekerja secara optimal, maka buku ini memang hanya cocok untuk satu materi pembelajaran, dan jika jika ditutup dengan hati-hati, maka dapat merusak bentuk tiga dimensi pada setiap halaman pop up book. 

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pop up book efisien dan efektif digunakan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Selain itu, media pop up book dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Pop up book juga dapat digunakan pada berbagai model pembelajaran sebagai media pembelajaran. Maka dari itu, marilah kita memanfaatkan media pembelajaran dengan efektif untuk membangun proses pembelajaran yang lebih menyenangkan dan tidak monoton. 

Catatan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun