Mohon tunggu...
HULWATUN NISWAH
HULWATUN NISWAH Mohon Tunggu... Lainnya - mhs Universitas Lambung Mangkurat

GEOGRAFI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Bencana Kabupaten Donggala Pada Tahun 2016-2020

27 Maret 2023   03:14 Diperbarui: 27 Maret 2023   04:47 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potensi terhadap bencana pada Kabupaten Donggala yang mengancam sangat dipengaruhi oleh kondisi pada wilayah. Dan karena hal itu dapat didukung dengan adanya data -- data yang legal dan digunakan oleh pemerintah Kabupaten Donggala, seperti pada hal nya gambaran umum pada wilayah dan sejarah kebencanaan. Pada gambaran umum wilayah biasa digunakan untuk menentukan bencana yang berpotensi dan dampak pada bencana tersebut. Hal tersebut bisa dilihat berdasarkan kondisi pada geografis, demografi, iklim, topografi dan geologi wilayah (Sunardi et al., 2022).

Diketahui Sebagian besar efek dari bencana alam adalah dampak langsung dan nyata, apakah bencana tersebut termasuk kedalam skala yang besar ataupun menengah, hal tersebut harusnya menjadi perharian dari pemerintah bahkan dalam pemberian suplai kebutuhan awal bagi para korban (Samad et al., 2020).

Di tahun 2016 pada bulan September terjadi bencana banjir pada Kabupaten Donggala dan terdapat 15 rumah yang mengalami kerusakan dengan tidak adanya korban. Pada September 2017 bencana yang terjadi adalah Banjir dan Tanah Longsor, sedangkan untuk banjir tersendiri tidak mendapati korban ataupun kerusakan, namun terdapat korban pada bencana Tanah Longsor yaitu dengan adanya 2 korban yang meninggal dan kerusakan pada 31 rumah dan juga diperkirakan ketebalan tanah longsor mencapai 2 meter dengan Panjang 100 meter dan lebar longsor 30 meter. Pada bulan September tahun 2018 terjadi gempa bumi tektonik dengan M 7.7 dikarenakan adanya gempa yang berpotensi tsunami dan terjadi tsunami dengan level tertinggi siaga (0.5m-3m), Gempa Bumi dan Tsunami tersebut memakan korban 212 orang, menghilang 19 orang, terluka sebanyak 1.750 orang dan yang mengungsi sebanyak 36.346 orang lalu terdapat kerusakan rumah sekitar 21.378 unit, Pendidikan sekitar 540, Kesehatan sekitar 91 (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2018). Pada tahun 2019 terjadi bencana Banjir dengan adanya banyak korban yang mengungsi sebanyak 900 orang dan terjadi kerusakan rumah sekitar 10 unit dan kerusakan pada 1 jembatan. Dan di tahun 2020 terjadi bencana terdapat adanya 2 bencana banjir dengan banyaknya korban yang menderita sebanyak 8.345, kerusakan pada 1 unit rumah dan 3 jembatan, dan satu bencana banjir lagi yang ada di tahun 2020, korban yang mengungsi 83 orang, dan tidak terdapat kerusakan atas bencana banjir tersebut.

Bencana alam pasti akan terjadi maka dari itu dibutuhkannya komponen komponen dasar pendukung dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana pada Kabupaten Donggala sangat dibutuhkan, agar dapat mengoptimalkan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah. Selain itu, pada risiko bencana pada Kabupaten Donggala membutuhkan evaluasi minimal 5 tahun sekali, hal tersebut dilakukan agar terciptanya pengembangan kajian risiko bencana Bersama antar wilayah administrasi yg berdekatan langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun