Mohon tunggu...
Ahya Fairuz
Ahya Fairuz Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja, Pembelajar dan Tukang Inspirasi.

Pekerja, Pembelajar dan Tukang Inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kreativitas Tergerus Rutinitas

8 April 2022   05:12 Diperbarui: 8 April 2022   05:16 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita bahagia menari oleh OneLineStock/depositphotos

Aku ingat masa kecil dulu,
Waktu ibu belikan mainan baru,
Rasa senang menderu-deru,
Walau harganya tak lebih dari lima ribu.

Kiranya gambaran singkat memori masa kecil kita bisa sedikit terbayang pada sajak tersebut. Saya menulisnya tak kurang dari semenit, di tengah orang-orang yang bertumpuk mengerjakan tugas demi keberlangsungan sumber gaji hariannya. Agaknya sajak tersebut cukup menjadi percikan korek di benak saya, walaupun tadinya api itu adalah unggun yang menyala sampai fajar.

Semua proses yang kita jalani, sejak taman kanak-kanak, sekolah dasar, ikut kelas sempoa, tari tradisional, pencak silat, ikut les ipa dan matematika, berbagai kursus tambahan di luar jam sekolah, setelah itu icip bangku kuliah, magang dan bekerja. Entah berapa lama rutinitas tersebut kita lakoni. Niatnya menambah keterampilan agar jadi manusia penuh guna. Tapi kegunaan dan taraf diri agaknya mulai mematikan imajinasi. Tergerus dalam arus yang bernama rutinitas si kawula berkompetensi.

Kita tak lagi bisa memandang langit lalu bercita-cita menjadi astronot yang makan permen kapas di luar angkasa. Kalau itu terjadi saat ini, anda pasti langsung buang muka, mana bisa aku jadi astronot. Makan permen kapas di venus pula. Padahal bukankah imajinasi itu bisa disebut bahan bakar kreatifitas? Lalu kenapa anda sering menertawakan imajinasi anda sendiri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun