Seperti traveler low-budget pada umumnya, semuanya berawal dari suka duka menabung hingga perjuangan berburu tiket paling murah. Hanya bedanya traveling kali ini saya bepergian sendiri. Karena sudah sejak lama penasaran bagaimana sensasi solo traveling. Pada awalnya sempat akan mengajak teman untuk pergi bareng dengan berbagai pertimbangan bagaimana kalau ini, kalau itu dan banyak kekhawatiran yang membuat bimbang. Tetapi akhirnya tekad sudah bulat, saya harus coba.
Pada tahapan berburu tiket murah saya tergiur dengan perjalanan Surabaya-Lombok via laut dengan KM Legundi. FYI, tiket KM Legundi ini sangat terjangkau (Tarif tiket orang: ). Tetapi sangat disayangkan waktu itu KM Legundi sedang docking tahunan (istilah untuk perawatan kapal) yang katanya bisa memakan waktu sampai satu bulan. Artinya selama sebulan penuh tidak ada perjalanan laut via Surabaya-Lombok. Maka Pupus lah sudah harapan saya untuk berhemat.
Akhirnya pilihan terakhir dan satu-satunya yang cocok yaitu dengan menggunakan pesawat dari Surabaya ke Lombok. Sebetulnya masih ada alternatif lain yaitu dengan transportasi bis Surabaya-Mataram via Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.Â
Tetapi menurut saya ini tidak recommended. Dengan dua alasan, pertama biaya yang dikeluarkan tidak jauh lebih murah dari tiket peswat, kedua durasi waktu perjalanan cukup panjang dan sepertinya akan lebih menguras tenaga. Meskipun jika menggunakan pilihan ini sobat solo traveler bisa sekalian mampir ke Bali (hanya lewat).
Setelah berhari-hari mengintai, keluar masuk situs-situs travel dan maskapai murah, akhirnya saya mendapat tiket pesawat murah di www.pegipegi.com seharga Rp. 385 ribu untuk perginya saja.Â
Alasan saya kenapa tidak langsung booking tiket PP karena pertama, harga tiket pesawat masih bisa turun lebih murah lagi, kedua agar kita bisa memastikan lagi itinerary selama traveling dan kapan pastinya tanggal harus pulang. Tips tersebut saya dapat dari travel blog www.pegipegi.com/travel yang banyak menshare info-info traveling menarik.Â
Sekedar bocoran, Pegipegi ini meskipun tergolong pendatang baru, tapi pelayanan dan produk-produknya tidak kalah saing. Saran saya sobat traveler pemula jangan malas mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya sebelum pergi melancong agar tidak kebingungan.
Sampai pada titik ini salah satu kelebihan solo traveling kita bebas menentukan kehendak untuk memilih dari mulai tanggal, pesawat, destinasi yang akan dikunjungi, hingga tempat tinggal atau hotel. Tidak perlu repot dan ribet lagi berdebat dengan partner traveling kita. So you really do exactly what you want guys.
Okey sobat, sampai lah pada tahap bagaimana saya mengekseskusi solo traveling yang pertama kali bagi saya ini. Saya berangkat dari Ponorogo, kota dimana saya kuliah, ke Surabaya dengan menggunakan bus malam (Ongkos bus: Rp. 28 ribu). Ketika itu hari Kamis, 20 September 2018, tepat pukul 11 malam bus saya betolak menuju Surabaya. Setelah kurang lebih 5 jam perjalanan, saya sampai di Terminal Bungur Asih Surbaya pas subuh. Lalu dilanjutkan dengan bus Damri menuju Bandara Internasional Djuanda (Ongkos Damri: Rp. 25 ribu). Hingga akhirnya pesawat yang saya tumpangi take-off pada pukul 06.30. I'm coming back Lombok!.
Tak terasa setelah 1 jam di udara, akhirnya saya sudah menginjak tanah Lombok. Meski ini kesekian kali saya ke Lombok, tapi perasaan senang dan antusias saya tetap tidak terbendung. Jujur, Lombok adalah salah satu tempat wisata di Indonesia yang selalu saya rindukan. Entah, magnetnya terlalu kuat. Lombok oh Lombok!